Selamat! Syahputra Wibowo Lulus S3 di Usia 26 tahun

Selamat! Syahputra Wibowo Lulus S3 di Usia 26 tahun

Tim detikEdu - detikBali
Sabtu, 02 Jul 2022 13:44 WIB
Doktor muda UB 26 tahun Syahputra Wibowo
Foto: Doktor muda UB 26 tahun Syahputra Wibowo. (Dok. Universitas Brawijaya)
Jakarta - Universitas Brawijaya (UB) memiliki seorang kandidat doktor dengan usianya yang masih sangat muda, yakni 26 tahun pada bulan Juli 2022 ini. Kandidat itu adalah Syahputra Wibowo, mahasiswa program S3 jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UB Malang.

Laki-laki yang akrab disapa Putra ini adalah salah seorang penerima beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Putra dulunya menempuh pendidikan sarjana jurusan Biologi angkatan 2013, dan merampungkan studinya hanya dalam waktu 3,5 tahun.

Alasan mengapa di usia yang cukup muda ini Putra sudah bisa lulus jenjang doktor adalah, dia berhasil mengenyam S2 selama satu tahun dan S3 tiga tahun lewat beasiswa tersebut.

"PMDSU adalah beasiswa magister menuju doktoral untuk sarjana unggul, jadi saya menyelesaikan program S2 satu tahun dan S3 tiga tahun", ucapnya dikutip dari laman kampus.

Saat menempuh jenjang doktoral di UB, Putra meneliti penggunaan senyawa bioinorganik astaxanthin yang dikomplekskan dengan ion logam transisi Cu2+ dan Zn2+ untuk menjaga kestabilan albumin terglikasi pada pasien diabetes melitus.

"Protein ini merupakan marker pada penderita diabetes melitus sehingga proses transporter maupun scavenger dari protein albumin yang merupakan protein paling banyak dalam darah dapat berjalan seperti orang normal pada umumnya", terangnya.

Selain memperoleh beasiswa PMDSU, Putra juga menerima beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional untuk mahasiswa program doktor agar meraih pengakuan internasional. Melalui program tersebut, dia melakukan penelitian kolaboratif atau joint research dengan sejumlah universitas di luar negeri, salah satunya adalah kampus tertua di Eropa.

"Host university di Italia yang menjadi wadah research saya adalah Universita degli Studi di Siena, di bawah bimbingan Prof. Rebecca Pogni, Ph.D., Jessica Costa, Ph.D., dan Maria Camilla Baratto, Ph.D.," ujar Putra.

"Universitas tersebut merupakan salah satu universitas tertua di Eropa di mana dibangun pada tahun 1240 dan telah melahirkan berbagai tokoh hebat dunia," lanjutnya.

Selain melakukan penelitian di kampus Italia, dia juga menjalani riset co-kolaborasi dengan Hiroshima University di bawah arahan Prof. Koichi Matsuo.

Hasil joint research yang dikerjakan doktor muda UB itu sudah dipublikasikan di jurnal Q1 Scopus dengan H-Index 195 dan Impact Factor 5.925.




(kws/kws)

Hide Ads