Pulau Dewata menjadi salah satu provinsi yang dibidik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai destinasi workcation untuk digital nomad atau pekerja jarak jauh. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Denpasar Ida Bagus Gede Sidharta Putra pun menyambut baik rencana tersebut.
"Ini sebuah berita yang sangat menggembirakan dan otomatis orang akan datang ke sini. Nantinya mereka pasti akan perlu akomodasi, makan, dan mudah-mudahan nanti hasil kerjanya juga lebih bagus. Kami sangat gembira dan siap jika program itu benar-benar akan diaplikasikan," kata Ida Bagus Gede Sidharta Putra ketika ditemui di Griya Santrian Resort di Jalan Danau Tamblingan 47 Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (29/6/2022).
Menurutnya, para pelaku pariwisata telah membahas rencana tersebut di Nusa Dua, Badung, beberapa waktu lalu. Meski begitu, pihaknya tidak melakukan persiapan signifikan karena akomodasi wisata di Bali saat ini, sebutnya, sudah sangat siap jika dibandingkan beberapa bulan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, terkait okupansi di Denpasar saat ini, kata Sidharta, sekitar 30 persen atau sebanyak empat ribu kamar. Angka ini dikatakannya, turun dibanding sebelum pandemi.
"Okupansi secara keseluruhan di Denpasar hingga kini masih merangkak. Total kamar di Denpasar sebelum COVID-19 ada delapan ribu tapi untuk sekarang ini hanya setengahnya saja yang siap digunakan," tuturnya.
Wisatawan yang menginap juga masih seimbang antara wisatawan domestik maupun mancanegara. Seperti, Sanur banyak didatangi wisatawan mancanegara dari Australia, sementara Denpasar lebih banyak dikunjungi wisatawan domestik.
Ia pun optimis rencana workcation di Bali nantinya dapat meningkatkan jumlah okupansi, meski belum dapat memprediksi secara pasti terkait jumlah.
(irb/irb)