Pasca Laka Maut, Prajuru Adat Pacung Rencanakan Upacara Niskala

Kecelakaan Maut Baturiti

Pasca Laka Maut, Prajuru Adat Pacung Rencanakan Upacara Niskala

Chairul Amri Simabur - detikBali
Selasa, 21 Jun 2022 15:44 WIB
Suasana jalan jurusan Denpasar-Singaraja di wilayah Desa Adat Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, yang jadi lokasi tabrakan beruntun saat hari raya Kuningan, Sabtu (18/6/2022).
Foto: Suasana jalan jurusan Denpasar-Singaraja di wilayah Desa Adat Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, yang jadi lokasi tabrakan beruntun saat hari raya Kuningan, Sabtu (18/6/2022). (Chairul Amri Simabur/detikBali)
Tabanan -

Pengurus atau prajuru Desa Adat Pacung, Desa dan Kecamatan Baturiti, berencana menyelenggarakan ritual atau upacara niskala untuk menyikapi kecelakaan lalu lintas (Laka lantas) hingga menimbulkan korban jiwa, yang terjadi di wilayah setempat.

"Nanti jam tujuh malam, saya dan para pemuka agama dan tetua kami akan melakukan paruman untuk membahas kejadian-kejadian (kecelakaan) ini," ungkap Bendesa Adat Pacung, Made Kariawan, Selasa (21/6/2022).

Menurutnya, paruman akan menentukan apa upacara yang mesti dilakukan untuk menjaga keselamatan 308 kepala keluarga atau sekitar seribuan krama secara niskala. "Untuk upacaranya belum bisa kami tentukan," sebut Kariawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, hasil dari paruman nantinya akan dikonsultasikan lagi ke pendeta atau Ida Pedanda.

"Saya akan datang ke pendeta atau Pedanda. Minta solusi upacara apa yang mesti kami laksanakan di wilayah desa adat kami. Untuk keselamatan krama adat kami," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Pastinya, sambung Kariana, ritual atau upacara itu tentunya memerlukan biaya yang lumayan besar. Pelaksanaan ritual atau upacara ini kemungkinan akan dipusatkan di ujung utara dan selatan desa adat.

Selain itu, perempatan utama di desa adat, setra atau kuburan desa adat, pura dalem dan pura desa adat.

Sebelumnya, tabrakan beruntun terjadi di Jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa Baturiti, Tabanan, Bali, pada Sabtu (18/6/2022). Satu unit bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar dan guru dari SMP Labschool UNESA 2 Surabaya, Jawa Timur, menabrak belasan mobil dan motor.

Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengungkapkan, dalam kejadian ini diketahui korban sebanyak sembilan orang. Satu orang di antaranya tewas, yakni Ni Wayan Wandani (30).

Sementara itu, berdasarkan pengakuan sopir, rem bus yang dikendarai blong hingga menyebabkan tabrakan beruntun. Sopir mengaku berupaya mengendalikan jalannya bus dengan memperkecil gigi dan memanfaatkan rem angin.

"Pengakuan sopir (bus) remnya blong. Rem angin juga sudah dicoba berkali-kali tidak bisa, main persneling lah, untuk mengurangi kecepatan. Tapi (bus) tetap meluncur juga," kata Kapolres saat dihubungi detikBali melalui telepon, Minggu (19/6/2022).




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads