Selain menetapkan sopir bus pariwisata Agus Supriyanto (38) sebagai tersangka, polisi juga telah mengirimkan surat panggilan terhadap manajemen perusahaan otobus (PO) bus pariwisata laka maut di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti.
Pihak perusahaan bus pariwisata berinisial B asal Surabaya itu akan diminta keterangannya terkait kondisi bus termasuk perawatannya. Sejauh ini, bus pariwisata itu merupakan buatan 2014 dan sudah dioperasikan sekitar empat atau lima tahun.
"Tadi pagi sudah kami kirimkan panggilan. Kamis (23/6/2022) diharapkan bisa hadir untuk diminta keterangan secara resmi," ungkap Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra saat menggelar pers rilis di Polres Tabanan, Senin (20/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
8 Mobil-2 Motor Ringsek
Insiden tabrakan beruntun yang terjadi di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti, pada saat hari raya Kuningan, Sabtu (18/6/2022) menimbulkan 8 orang luka dan 1 orang tewas di lokasi kejadian. Selain itu, juga terdapat kendaraan roda dua dan roda empat yang mengalami kerusakan yang cukup parah.
Diantaranya 1 mobil Rush, 1 mobil APV, 1 mobil Ayla, 2 mobil Swift, , 1 mobil Feroza, 1 mobil Avanza, 1 mobil CRV, 2 motor Honda Scoopy.
Kerugian materi akibat tabrakan beruntun ini diperkirakan mencapai Rp 300 juta yang termasuk kendaraan-kendaraan yang rusak.
"Total ada delapan mobil dan dua sepeda motor," tegas Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra saat menggelar pers rilis di Polres Tabanan, Senin (20/6/2022).
5 WNA Jadi Korban
Sebanyak 8 orang luka dan 1 orang tewas di lokasi kejadian di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti, pada saat hari raya Kuningan, Sabtu (18/6/2022).
Korban meninggal adalah seorang pejalan kaki atas nama Ni Wayan Wardani (30) asal Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti.
Selain korban meninggal, tabrakan itu mengakibatkan korban luka sebanyak delapan orang dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
"Saat ini tinggal dua orang. Enam sudah sembuh," jelasnya.
Dari delapan korban luka, lima di antaranya warga negara asing (WNA). Mereka merupakan penumpang mobil APV yang dikendarai I Putu Widiarta.
Dua dari lima WNA itu berasal dari Inggris, satu orang dari Singapura, satu orang dari Australia, dan satu orang lagi dari Amerika Serikat.
Dari lima orang WNA ini, dua di antaranya merupakan korban yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Denpasar
"WNA yang masih dirawat dari Inggris berinisial LHS dan satu lagi dari Amerika Serikat berinisial RM. Kami belum bisa ambil keterangan mereka karena belum berkenan dengan alasan masih trauma," ungkapnya.
Bus Maut Jalan Zig-zag
Polisi menyimpulkan penyebab tabrakan beruntun akibat rem bus blong. Berdasarkan pengakuan sopir Agus Supriyanto (38), sebelum insiden tersebut terjadi, kondisi rem bus pariwisata yang mengangkut 45 orang siswa dan beberapa guru SMP Labschool 2 UNESA, Surabaya, saat melalui beberapa turunan setelah Bedugul masih berfungsi. Namun saat melintasi Pasar Baturiti mulai terasa ada yang tidak beres.
Saat memasuki jalan turun di Banjar Pacung yang menjadi lokasi kejadian, laju bus yang dikendarainya zig-zag.
"Zig-zagnya itu saya berusaha bagaimana cara mobil saya itu berhenti," ujarnya.
Dalam kondisi panik, ia juga berusaha menghindari adanya banyak korban. Namun busnya terlanjur memasuki jalan turunan dan di depannya sudah ada mobil Rush yang ditabrak pertama kali.
"Itu (mobil Rush-red) yang saya tabrak. Habis menabrak itu saya terus berusaha lagi untuk bagaimana cara mobil itu berhenti," sambungnya.
Setelah itu, sopir banting setir ke kanan dan secara beruntun menabrak mobil Ayla merah, Swift, sepeda motor Scoopy, mobil Feroza, mobil Avanza, serta sepeda motor Scoopy.
Sopir bus kembali banting setir ke kiri kemudian menabrak mobil Swift, korban meninggal yang sedang jalan kaki yakni Ni Wayan Wandani, dan terakhir mobil CRV.
Ia mengaku, sudah memeriksa kondisi bus sebelum melakukan perjalanan mengangkut rombongan pelajar.
(nor/nor)