Jenazah Acep Tendi, pria pengidap epilepsi/ayan kelahiran 1986 yang tercebur sumur di Badung akan dimakamkan di Tasikmalaya. Peristiwa tersebut menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga korban.
Dadan Irawan (33) dan Enung Zubaidah (41), paman dan bibi korban yang tinggal di samping kamar kosnya di Banjar Denkayu Delodan, Werdhibuana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung masih nampak syok dan tidak mengira keponakannya akan pergi dengan cepat.
"Tuan rumah kami pernah mengatakan awas Acep kamu jatuh ke sumur ternyata dia beneran jatuh ke sumur. Itu ucapan tuan rumah masih terngiang-ngiang di telinga saya," tutur Enung kepada detikBali ditemui di lokasi Sabtu (18/6/2022).
Dadan menceritakan, pada waktu kejadian sekitar pukul 20.45 WITA istrinya Enung akan mengambil perabot di dapur kosnya. Dapur kos tersebut berjarak kurang lebih dua meter dari kamar korban. Namun saat keluar dari dapur, Enung mendengar suara seperti orang ngorok dari dekat sumur. Ia langsung meyakini penyakit epilepsi Acep Tendi kambuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enung lantas berteriak menyuruh suaminya mengecek Acep di area sumur. Setelah dicek, ternyata benar Acep terjebur ke sumur.
"Saya melihat (dalam sumur-red) sandal mengapung dan bungkus rokok. Kurang lebih kedalaman sumur 15 meter," ungkapnya.
Menurut penuturan Dadan, Acep yang sehari-harinya berjualan cendol/daluman keliling itu merupakan korban perceraian. Orangtuanya sudah berpisah dari kecil. "Sama istrinya juga pisah (cerai-red)," katanya.
Keluarga yang di Bali tidak mengetahui kapan tepatnya Acep mengidap epilepsi. Namun menurut Enung, Acep sejak kecil mulai terdeteksi gejala epilepsi.
"Tanda-tanda (epilepsi-red) waktu kecil sepertinya sudah. Cuma karena ibu bapaknya pisah dia sempat tinggal sama neneknya bapaknya. Itu karena nggak terawat jadinya gitu sepertinya," katanya.
Sebelumnya, Acep Tendi (33), mengalami nasib nahas saat menimba air di sumur rumahnya, di Banjar Gambang, Desa Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (17/6/2022) malam.
Korban meninggal tercebur sumur yang tak jauh dari rumahnya. Menurut saksi Agus, yang melaporkan kejadian ini ke pihak Basarnas Bali, korban diketahui mengidap epilepsi.
"Benar kejadian berawal ketika korban sedang menimba air, dan tiba-tiba saja penyakit epilepsinya kambuh hingga jatuh ke dalam sumur," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, dikonfirmasi detikBali, Sabtu (18/6/2022).
Proses evakuasi yang dilakukan Basarnas Bali dimulai dari pukul 22.00 WITA. Jenazah Acep Tendi akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 00.50 WITA.
Ditemukan berbagai luka pada bagian kepala berupa luka lebam di pelipis sebelah kiri, luka robek pada pelipis kiri, luka lecet di bahu sebelah kanan, lutut kaki kiri, bagian punggung kanan. Bagian hidung jenazah juga mengeluarkan darah.
(nor/nor)