Lukisan kaca Nagasepaha memiliki teknik unik dalam proses pembuatannya, yakni melukis dari arah belakang. Pelukis kaca Nagasepaha, I Ketut Santosa menuturkan sejak dirinya berprofesi sebagai pelukis kaca, banyak kalangan yang tertarik pada karya-karyanya. Mulai dari dosen, para pejabat hingga tembus ke pasar internasional.
"Ada dari dosen, kolektor dan dari pejabat seperti Bupati Buleleng Agus Suradnyana. Hari Selasa kemarin juga Bu Koster beli lukisan kaca yang temanya Panca Pandawa," kata I Ketut Santosa.
Sementara untuk penjualannya sendiri, kata I Ketut Sentosa, telah sampai ke Prancis, Amerika, Jerman, dan Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata-rata tema yang dicari adalah tema Mahabarata dan budaya Bali seperti pelaksanaan Nyepi," ujarnya ketika ditemui detikBali di Pesta Kesenian Bali (PKB), Jumat (17/6/2022).
I Ketut Santosa sendiri telah aktif melukis sejak usianya 13 tahun dan kini selain aktif melukis, ia pun sering kali ditunjuk sebagai narasumber workshop serta guru ekstrakurikuler di beberapa sekolah sebagai guru dalam bidang melukis kaca.
"Tema-tema yang biasa saya angkat adalah Bhatara Yuda hingga Arjuna Wiwaha. Tapi setelah 1990 barulah saya berinisiatif mencari tema-tema yang kekinian. Seperti demam berdarah, pesawat terbang yang tergelincir sampai dengan demo," terangnya.
Menurutnya, dalam pembuatan satu lukisan, dirinya bisa menghabiskan waktu selama 3-5 minggu.
"Biasanya yang membuat prosesnya lama adalah ketika medianya yang agak cembung dan tidak rata. Atau bisa juga karena sulitnya pencampuran warna ketika melukis," jelasnya.
Untuk pameran di PKB ke-44 ini, dirinya memamerkan sebanyak 20 lukisan dengan berbagai ukuran.
Adapun harga yang dibanderol mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 6 juta per lukisan.
Menurutnya, selama berpameran, respon pengunjung sangat baik dalam artian mereka aktif bertanya tentang proses pembuatan dan tak sedikit juga yang meminta kartu nama I Ketut Santosa untuk mengetahui lebih banyak tentang harga dan tema lukisan lainnya.
(nor/nor)