Lukisan Seniman Muda Difabel 'Hipnotis' Pengunjung PKB 2022

Pesta Ksenian Bali 2022

Lukisan Seniman Muda Difabel 'Hipnotis' Pengunjung PKB 2022

Triwidiyanti - detikBali
Minggu, 12 Jun 2022 23:24 WIB
Agus Mertayasa melukis di area Pesta Kesenian Bali, Art Center, Minggu (13/6/2022)
Foto: Agus Mertayasa melukis di area Pesta Kesenian Bali, Art Center, Minggu (12/6/2022) (Triwidiyanti/detikBali)
Denpasar -

Memiliki keterbelakangan mental dan fisik, atau difabel, rupanya tidak membuat seniman muda I Gede Agus Mertayasa (24) untuk berhenti berkarya. Seniman muda ini terbukti mampu 'menghipnotis' pengunjung yang mendatangi area Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 lewat karya seni lukisnya.

Yang menarik adalah pria asal Banjar Bernasi, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini melukis dari media alam seperti pelepah pisang, kulit kambing dan batu alam.

Karya-karya Agus sudah dipamerkan dalam pameran tunggal di Desa Buduk, Big Garden Padanggalak, Kesiman Kertalangu, Nusa Dua dan masih banyak lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemui di area PKB ke-44 di Taman Budaya Art Center, Gedung Ksiarnawa, Denpasar Agus nampak asyik melukis di atas kursi rodanya.

I Ketut Sudana (50), orang tua Agus Mertayasa menjelaskan bahwa anaknya sudah memiliki bakat sejak lahir, sayangnya beranjak dewasa rupanya Agus diberikan kekurangan dalam hal fisiknya.

ADVERTISEMENT

"Hamil normal, dia lahir normal, dan mentalnya seperti orang normal. Tapi fisiknya mulai gak bisa jalan dari umur 1 tahun nggak mau turun jalan. Kakinya kaku, tidak bisa ditekuk dan Agus tidak bisa bicara mulai SD, ya mulai berkuranglah komunikasinya," ungkapnya kepada detikBali Minggu (12/6/2022).

Agus sendiri katanya tertarik untuk melukis tradisi pewayangan Bali 'Sigar Mangsi' atau lukisan tradisi Bali klasik.

"Iya, dia sering melukis tokoh-tokoh pewayangan Mahabarata dan Ramayana, dan Dewa seperti Ganesha, Rama dan Sinta, Dewi Sri, Hanoman, Bima, Ratu Niang, Barong, Rangda dan masih banyak yang lainnya," terangnya.

Lanjut I Ketut Sudana, anaknya ini di tahun 2022 telah menemukan jati dirinya sehingga makin mengeksiskan sosok Agus sebagai seniman muda. Lukisannya di tahun ini memilih untuk ke media alam karena dia menyukainya dan ingin mencoba berinovasi.

Dan pihak Kapolri, ungkapnya, pada bulan Februari 2022 berupaya membantu Agus untuk bersekolah secara formal, tetapi karena kondisi fisiknya maka Agus kini memilih les privat di rumah.

"Sekarang Agus sudah mengantongi sertifikat melukis dari seorang dosen ISI Denpasar," bebernya.

Sesungguhnya, Agus sudah memiliki bakat dari kecil. "Dia belajar otodidak dari TK suka corat coret. Sampai SD saya belum paham bakatnya kemana, tapi kemudian SMP saya mulai paham dia suka melukis," ujar pria yang berprofesi sebagai pemahat ini.

Terlibat di pameran PKB sendiri katanya sudah sejak tahun 2020 dan tahun ini merupakan pameran Agus Mertayasa yang ketiga kalinya. Pihak Dekranasda Provinsi Bali sendiri sudah mem-back up penuh Agus agar tampil di ajang pameran tahunan Bali ini.

Selain lukisan, Agus Mertayasa juga menuangkan karyanya ke dalam kaos yang dibantu rekan-rekannya.

Untuk lukisan sendiri harganya bervariasi tergantung ukuran. "Kalau harga sejujurnya kami tidak mematok harga tapi pihak Dekranasda sudah menetapkan harga lukisan mulai dari Rp 1.000.000 - Rp 7.000.000," pungkas dia.




(kws/kws)

Hide Ads