Pemerintah Kaji Rencana Pemberian Vaksin Dosis ke-4

Pemerintah Kaji Rencana Pemberian Vaksin Dosis ke-4

detikHealth - detikBali
Rabu, 15 Jun 2022 13:11 WIB
Petugas kesehatan dari kepolisiam memberikan vaksin booster kepada warga di kawasan Pasar Induk Kramat Jati,  Rabu (6/4).
Ilustrasi vaksinasi. Foto: Pradita Utama
Bali -

Pemerintah tengah mengkaji kapan vaksinasi COVID-19 dosis keempat bakal dilakukan. Hal ini menyusul ditemukannya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia yang menyebabkan lonjakan kasus COVID-19.

"Ke depan apakah perlu booster keempat apa tidak ini masih dikaji mengenai manfaatnya. Apakah vaksinasi akan dilakukan setiap tahun, ini masih di dalam penelitian para ahli," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid.

Pemberian vaksinasi COVID-19 booster kedua bakal diberikan dengan pertimbangan prioritas vaksin lengkap dan tiga dosis sudah mencapai target sasaran. Juga merujuk pada rekomendasi Pusat dan Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan ITAGI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskannya, terkait rencana pemberian vaksin COVID-19 secara rutin kepada masyarakat juga masih menjadi kajian peneliti. Peneliti sedang mengkaji apakah vaksin COVID-19 seperti vaksin influenza yang artinya tetap dibutuhkan setiap tahun. Dimana diketahui virus terus bermutasi. Selain bisa menjadi lebih fatal, ada juga kemungkinan mutasi menyebabkan virus melemah.

"Saat ini kita pada masa penanganan pandemi COVID-19 fokus utama adalah bagaimana pandemi segera terkendali. Dari data-data kajian ilmiah yang ada perlu untuk melengkapi vaksinasi 2 dosis, bahkan ditambah 1 kali booster," tambah dr Nadia.

ADVERTISEMENT

Belum Berencana Berikan Vaksin Booster Anak

Kementerian Kesehatan RI menilai pemberian vaksin COVID-19 booster anak belum dibutuhkan. Pasalnya, prioritas pemerintah saat ini masih ditujukan bagi usia 18 tahun ke atas yakni kelompok rawan, lansia hingga pengidap komorbid.

"Untuk saat ini prioritas booster masih ditujukan usia 18 tahun ke atas. Dan di dunia pun baru tiga negara yang sudah memulai vaksinasi booster anak-anak," sebut juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril dalam agenda daring Rabu (15/6/2022).

Alasan lainnya yakni kelompok usia anak memiliki daya imunitas pasca vaksinasi COVID-19 lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads