Selain Gua di Pejaten, Disbud Tabanan Registrasi 300 Lebih ODCB

Selain Gua di Pejaten, Disbud Tabanan Registrasi 300 Lebih ODCB

Chairul Amri Simabur - detikBali
Senin, 13 Jun 2022 18:54 WIB
Gua yang ditemukan pada lahan warga di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri.
Foto: Gua yang ditemukan pada lahan warga di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri. (dokumentasi)
Tabanan -

Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Tabanan berencana melakukan registrasi nasional terhadap temuan gua di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, yang kini ditetapkan sebagai objek diduga cagar budaya (ODCB). Dengan rencana itu, kini di Tabanan ada 300 lebih ODCB yang sudah melalui proses registrasi nasional (Regnas).

"Kalau yang sudah Regnas tiga ratusan lebih. Gua di Pejaten ini tambahannya," jelas Kepala Disbud Tabanan, I Wayan Sugatra, Senin (13/6/2022).

Ia menyebutkan, sebagian besar ODCB itu merupakan pura atau tempat suci umat Hindu. Beberapa di antaranya sudah ada yang ditetapkan sebagai cagar budaya seperti Pura Luhur Batukau dan Pura Luhur Tamba Waras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, Pura Luhur Muncak Sari, Pura Luhur Besi Kalung, Pura Luhur Petali, dan Pura Luhur Sekartaji. Selain itu, ada dua tempat lagi yang sudah diajukan sebagai cagar budaya yakni Pura Batubelig di Kecamatan Penebel dan Pura Natarsari Jemeng di Kecamatan Marga.

"Proses sudah melalui sidang-sidang dengan tim ahli cagar budaya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Terkait temuan gua pada lahan milik warga di Desa Pejaten, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan Balai Arkeologi (Balar) Bali untuk teknis perlindungannya. "Teknisnya seperti apa agar tetap terjaga. Tidak rusak. Siapa tahu nanti setelah ada penelitian lebih lanjut ada informasi lain yang tersimpan di tempat itu," imbuhnya.

Sugatra menjelaskan, informasi terkait temuan gua tersebut masih sangat minim sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. Meski demikian, gua dengan empat ceruk di dalamnya itu dipastikan buatan manusia. Namun kapan waktu pembuatannya masih belum bisa diprediksi.

"Indikasinya bukan gua alam. Itu gua buatan manusia yang berfungsi sebagai tempat semedi. Itu keterangan terakhir yang kami dapatkan dari BPCB dan Balar," katanya.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads