Chikungunya Sudah Menyerang 3 Wilayah di Karangasem

Wabah Chikungunya Karangasem

Chikungunya Sudah Menyerang 3 Wilayah di Karangasem

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Jumat, 10 Jun 2022 12:21 WIB
Petugas dari Dinas Kesehatan Karangasem dan Puskesmas Karangasem 2 melakukan fogging ke rumah-rumah warga yang ada di wilayah Banjar Ujung Pesisi
Petugas dari Dinas Kesehatan Karangasem dan Puskesmas Karangasem 2 melakukan fogging ke rumah-rumah warga yang ada di wilayah Banjar Ujung Pesisi. Foto: I Wayan Selamat Juniasa
Karangasem - Hingga pertengahan tahun 2022, terhitung sejak Januari sampai hari ini 10 Juni, ternyata selain di wilayah Banjar Dinas Ujung Pesisi terdapat dua wilayah di Kabupaten Karangasem yang juga sempat diserang wabah chikungunya yaitu wilayah Banjar Bangras dan Banjar Celuk Negara yang berada di Kecamatan Karangasem.

"Selama tahun 2022 sampai saat ini sudah ada tiga wilayah yang pernah terkena wabah chikungunya. Yang pertama itu di wilayah Banjar Bangras kemudian di wilayah Celuk Negara dan yang terakhir di wilayah Banjar Ujung Pesisi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, dr. I Gusti Bagus Putra Pertama, Jumat (10/6/2022).

Untuk dua wilayah tersebut yaitu Banjar Bangras dan Banjar Celuk Negara wabah chikungunya sudah berakhir pada bulan Mei yang lalu. Masyarakat dari dua banjar tersebut juga sudah dinyatakan sehat semua dan kembali beraktivitas seperti biasa. Sementara, untuk wilayah Banjar Ujung Pesisi saat ini masih dalam penanganan.



Terkait dengan mewabahnya kasus chikungunya di Karangasem, Dinas Kesehatan Karangasem mengaku tidak melakukan pengambilan sampel untuk uji lab untuk dapat memastikan wabah tersebut karena dari gejala yang dialami oleh masyarakat itu 80 persen sudah dapat dipastikan terkena virus chikungunya.

"Dari gejala yang dialami seperti demam, nyeri sendi kemudian mengalami lumpuh sementara itu merupakan gejala chikungunya jadi tidak perlu lagi dilakukan pengambilan sampel untuk dilakukan uji lab, jadi cukup dengan klinis saja karena saat ini yang terpenting adalah upaya pencegahannya agar tidak semakin menyebar," kata Putra Pertama.

Virus chikungunya tidak seberbahaya DBD yang memerlukan penanganan serius walaupun disebabkan oleh nyamuk yang sama. Karena chikungunya bisa sembuh dengan sendirinya tapi upaya pencegahan tetap perlu untuk dilakukan.

Upaya pencegahan yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem adalah dengan mendatangi wilayah yang terkena wabah chikungunya untuk melakukan fogging supaya dapat membunuh nyamuk dewasa sedangkan untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Masyarakat juga sudah diberikan bubuk abate agar bisa ditaburkan di tempat-tempat penampungan air.

"Selain melakukan fogging kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar selalu menerapkan pola hidup sehat yang bisa dimulai dari masing-masing rumah dan lingkungan sekitar," kata Putra Pertama.


(nor/nor)

Hide Ads