Semenjak dibukanya jalur penyeberangan Ketapang-Lembar terdapat banyak kapal besar jenis Ferry yang lewat di jalur laut Karangasem, hal tersebut cukup dikeluhkan oleh para nelayan terutama nelayan yang ada di kawasan laut Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.
Hal tersebut dipicu karena jaring yang ditebar oleh para nelayan yang ada di sana untuk mencari ikan sering ditabrak dan diseret oleh kapal besar yang lewat dengan kecepatan tinggi.
Hingga membuat jaring para nelayan yang digunakan untuk mencari ikan rusak sehingga membuat para nelayan menjadi rugi dua kali. Ikan tidak dapat karena jaring rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
I Nyoman Karya (56) salah seorang nelayan asal Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem Minggu (22/5/2022) mengatakan bahwa ada beberapa nelayan yang bernasib sama dengan dirinya dimana saat menebar jaring tiba-tiba kapal lewat sehingga menabrak jaring para nelayan hingga rusak.
Kejadian seperti ini sudah terjadi hampir setahun dan sampai saat ini masih terus terjadi sehingga membuat para nelayan mengeluh.
"Walaupun tidak semua nelayan yang mengalami kejadian seperti ini karena ada juga nelayan yang cepat menarik jaringnya ketika mengetahui ada kapal lewat sehingga bisa menghindari kapal tersebut," kata Karya.
Terkait dengan kejadian tersebut beberapa nelayan yang ada di wilayah Bunutan sudah sempat mengadukan hal tersebut ke pihak KSOP Padangbai dan juga pemerintah daerah tapi sampai saat ini masih belum ada tindak lanjut.
Karya mengatakan para nelayan yang ada di wilayah Bunutan mulai mencari ikan di laut dari pukul 04.00 WITA sampai pukul 08.00 WITA dan di kurun waktu tersebut ada sekitar 4-5 kapal yang lewat.
"Saya berharap kalau bisa pihak perusahaan pemilik kapal tersebut jika melewati wilayah Bunutan dan sekitarnya supaya bergerak agak sedikit ke dalam sehingga tidak sampai menabrak jaring para nelayan yang sedang mencari ikan," kata Karya.
(nor/nor)