Terseret Arus Pantai Kuta, Satu-satunya Harapan Keluarga Hilang

Terseret Arus Pantai Kuta, Satu-satunya Harapan Keluarga Hilang

Triwidiyanti - detikBali
Jumat, 20 Mei 2022 19:40 WIB
orang tua korban terseret arus pantai Kuta Kadek Yuda Yudyandika (19 tahun)
orang tua korban terseret arus pantai Kuta Kadek Yuda Yudyandika (19 tahun) (dok. Triwidiyanti)
Badung -

Meninggalnya Kadek Yuda Yudyandika (19 tahun) menyisakan luka mendalam bagi orangtuanya.

Suasana duka kental terasa dan menyelimuti keluarga besar korban yang tinggal di Banjar Gede, Sempidi ini pada Jumat (20/05/2022) malam.

Sebagaimana diketahui korban meninggal akibat terseret arus Pantai Kuta saat berenang pada Rabu (18/05/2022) lalu sekira pukul 18.30 wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penuturan paman korban Jero Mangku Nyoman, 52 tahun sebelum kejadian pihak keluarga tidak mendapatkan firasat apapun.

"Tidak ada firasat, biasa dia pergi main voli karena dia suka voli," ucapnya kepada detikBali Jumat (20/05/2022) malam.

ADVERTISEMENT

Hal ini dibenarkan oleh kedua orangtuanya, sang ayah bernama I Made Winata (52 tahun) sekurity hotel dan ibunya bernama Ni Ketut Subadri (53 tahun) mengaku tidak menerima firasat apapun.

"Semuanya normal pagi dia seperti biasa bantu ibunya, orangnya gak nakal, dia suka bantu ibunya rajin dan tidur pun teratur," ucap Made Winata sedih.

Ia merasa terpukul karena anak yang diharapkan keluarganya sebagai anak laki-laki satu-satunya meninggal.

Meski masih ada saudara perempuannya bernama Ni Putu Yulianasari (20 tahun) ia mengaku sangat terpukul.

"Ya dia orang yang saya harapkan karena dia laki-laki satu-satunya di keluarga saya, jelas saya terpukul," lirihnya.

Untuk diketahui Kadek rupanya masih kuliah semester 1 di PPLP, Dal UU Ng , Badung jurusan tata boga.

Kadek menjadi korban arus Pantai Kuta usai berolahraga voli.

Pada Rabu (18/05/2022) ia bersama 6 orang temannya pergi berenang ke pantai Kuta tepatnya di depan Mamaka.

Usai bermain voli, Kadek berenang bersama 4 orang temannya. Menurut sang paman arus saat itu kecil, dan pukul 18.00 wita bendera merah tanda dilarang berenang telah dicabut oleh pihak Balawista.

"Ponakan saya ini gak tahu kalau bendera itu dicabut ya dia berenang padahal arus kecil," beber sang paman.

Sayangnya tepat pukul 18.30 wita korban disedot arus Pantai Kuta dan tidak bisa diselamatkan.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads