Perempuan yang berprofesi sebagai pekerja swasta kelahiran Kabupaten Jember pada 1970 itu ditemukan tewas pada Kamis (19/5/2022) sekitar pukul 17.30 Wita. Ia ditemukan tewas dalam kondisi telanjang.
"Kondisi tubuh korban telanjang bulat hanya ditutupi selimut motif bunga dan di atas kemaluan tertutup kain warna merah," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi dalam keterangannya kepada detikBali, Jumat (20/5/2022).
Saat ditemukan, kepala yang bersangkutan menghadap ke timur, posisi kaki kiri telentang lurus, dan kaki kanan menekuk. Kemudian posisi tangan kanan menekuk di bawah kepala dan tangan kiri lurus ke belakang. Pada kaki kanan korban terdapat luka dan sudah membiru.
Polisi tidak menemukan adanya kekerasan pada tubuh bagian luar jenazah. Tetapi ditemukan adanya obat yang tersisa sebanyak empat tablet.
"Di samping tubuh korban ditemukan satu pepel obat Grafasol sisa empat tablet. Tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh bagian luar," ungkap Sukadi.
Sukadi menuturkan, perempuan itu tewas pertama kali ditemukan oleh temannya bernama Jumali (66). Pria asal Dusun Sumber Agung RW3/RT03 Desa Karang Doro, Kecamatan Tegal Sari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) itu, menemukan yang bersangkutan tewas saat baru pulang dari kerja proyek di daerah Sanur, Kota Denpasar.
Saat baru datang dari kerja proyek, Jumali langsung menengok temannya itu di kamar kosnya. Jumali sempat memanggil yang bersangkutan namun tidak dijawab. Jumali kemudian menggoyangkan badan Punisa ternyata tidak ada respon.
Melihat kondisi Punisa yang tidak bergerak, Jumali kemudian mencari tiga orang teman kerjanya di daerah Pengkolan Kuta untuk diajak menengok korban di tempat kos. Setibanya di tempat kos, Jumali dan teman-teman melihat Punisa sudah dalam keadaan kaku.
Jumali baru melaporkan kematian Punisa ke tuan rumah indekos sekitar pukul 19.30 Wita. Ia bersama teman kerjanya juga sempat mencari informasi terkait keluarga Punisa, baik di Bali maupun Jawa melalui telepon namun tidak ada yang mengetahui.
Kemudian tuan rumah indekos tersebut bernama I Ketut Darma Pradnyana (19), baru melaporkan kasus kematian perempuan tersebut ke Polsek Kuta pada Jumat (20/5/2022) sekitar pukul 01.40 Wita. Jenazah Punisa akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar menggunakan mobil ambulans sekitar pukul 03.15 Wita.
"Dari hasil keterangan Jumali, bahwa korban menempati rumah kos baru empat hari, diajak oleh Jumali dari daerah Pengkolan/Jangkong Sari Kuta dengan kondisi kaki kanan sudah terluka," jelas Sukadi.
Berdasarkan penjelasan Jumali kepada polisi, Punisa sebelumnya diketahui memiliki riwayat sakit diabetes yang tidak kunjung sembuh. Pada kaki kanan jenazah terdapat luka dan disamping badan korban ditemukan adanya sisa obat Grafasol yang sempat dikonsumsi.
(irb/irb)