Ulat Gayas di Desa Abang, Dipakai Cemilan Minum Tuak-Dibenci Petani

Selamat Juniasa - detikBali
Selasa, 10 Mei 2022 12:43 WIB
Ulat Gayas (Foto: istimewa)
Karangasem -

Makanan yang satu ini mungkin terlihat menjijikkan bagi sebagian orang karena teksturnya yang mirip dengan ulat. Tapi bagi warga Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem dan sekitarnya, ini merupakan makanan yang lezat untuk dikonsumsi.

Namanya adalah ulat gayas. Bagi warga Desa Abang dan sekitarnya makanan ini wajib ada sebagai cemilan saat sedang kumpul atau sebagai lauk pendamping nasi, dan menurut sebagian warga makanan gayas sangat lezat apalagi dinikmati sembari minuman tuak.

Makanan yang satu ini pun bisa diolah menjadi berbagai macam jenis seperti digoreng, dinyat-nyat, dipepes, disantan dan lain sebagainya. Rasanya pun tetap enak.

Untuk mendapatkan gayas warga biasa mencarinya di kebun, karena ulat gayas sangat banyak ditemukan di kebun-kebun warga yaitu di bawah tanah. Dengan mencangkul sedikit saja sudah terdapat banyak ulat gayas yang ditemukan.

Tapi, banyak sedikitnya ulat gayas yang didapat itu tergantung musim. Biasanya ulat gayas sangat banyak ditemui saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Di sana biasanya ulat gayas sangat banyak bermunculan, dan saat itulah warga masyarakat Desa Abang beramai-ramai untuk mencari gayas.

Nengah Adi salah satu warga asal Desa Abang, Selasa (10/5/2022) mengatakan bahwa gayas memang sudah menjadi makanan dan cemilan rutin bagi sebagian besar masyarakat yang ada di Desa Abang dan sekitarnya, karena sangat mudah dicari dan rasanya juga sangat lezat.

"Saya sangat suka dengan olahan gayas sejak dulu dan saya paling suka dengan gayas yang dinyat-nyat dan digoreng," kata Adi.

Tapi, dibalik lezatnya gayas ternyata membawa mimpi buruk bagi para petani yang ada di wilayah tersebut. Pasalnya saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau terdapat banyak ulat gayas bermunculan sehingga merusak tanaman milik warga seperti cabai dan sayuran.

Hal tersebut pun diakui oleh Perbekel Desa Abang, I Nyoman Sutirtayana, ia mengatakan sampai saat ini pihaknya masih belum menemukan cara untuk menghilangkan ulat gayas tersebut.

"Ulat gayas sangat sulit dibasmi karena terus bermunculan. Satu-satunya cara adalah dengan mengonsumsinya sebanyak mungkin, karena selain lezat juga bisa meningkatkan imun tubuh," kata Sutirtayana.

Jadi bagi masyarakat yang ingin mencoba olahan ulat gayas silakan datang ke Desa Abang, Karangasem.



Simak Video "Video: Indonesia Punya 699 Zona Musim, Kok Bisa?"

(kws/kws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork