Cerita Wakil Bupati Bangli, Identitasnya Dicatut Penipu 6 Kali

Cerita Wakil Bupati Bangli, Identitasnya Dicatut Penipu 6 Kali

Agus Eka - detikBali
Sabtu, 07 Mei 2022 01:30 WIB
Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar
Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar (Foto: IST)
Bangli -

Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar mengaku identitasnya pernah dicatut penipu sebanyak enam kali.

Alhasil, ia sempat kewalahan meladeni orang-orang yang menelpon dirinya untuk sekadar konfirmasi.

Modus penipuan yang mengatasnamakan Wayan Diar cukup beragam. Dari enam peristiwa itu, paling banyak modusnya adalah jual mobil lelangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untungnya tidak banyak orang yang termakan bujuk rayu si penipu yang mengatasnamakan Wayan Diar.

Orang nomer dua di Pemkab Bangli dengan khas potongan plontos ini mengakui ada satu temannya dari Desa Bantang, Kecamatan Kintamani sudah jadi korban imbas pencatutan identitasnya.

ADVERTISEMENT

Ia diminta mentransfer uang sejumlah Rp 15 juta dan permintaan itu malah dituruti.

Wayan Diar pun menyesalkan kejadian pada Januari 2022 lalu itu. Ia menyayangkan mengapa warga tersebut tidak konfirmasi dengan dirinya. Apakah Wayan Diar betul meminta uang transfer dan apa keperluannya.

"Maaf saja, apakah mungkin saya (seorang wakil bupati) meminta seseorang mentransfer uang kepada saya. Bahkan dengan bahasa yang mungkin sangat akrab, rasanya tidak mungkin," kata Diar saat ditelpon Jumat (6/5) malam.

"Mungkin saja pernah ketemu dengan saya. Namun tidak mungkin sampai seakrab itu bahasanya meminta agar transfer, atau sedalam itu. Secara logika sudah tidak. Ini perlu diwaspadai," imbuhnya.

Karena sudah lebih dari enam kali kejadian, mantan Ketua DPRD Bangli ini meminta masyarakat lebih hati-hati.

Seiring maraknya modus penipuan jual mobil lelangan ini, masyarakat sepatutnya lebih mawas dan lebih paham apa yang mesti dilakukan.

"Bisa konfirmasi ke saya langsung kalau memiliki kontak saya. Boleh hubungi. Saya mau untuk menanggapi hal seperti ini. Kalau tidak bisa hubungi pihak lain atau informasi lain agar bisa menyampaikan model-model (penipuan) begini," tukas Diar.




(dpra/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads