Warga Sukarela Biayai Mecaru, Buntut Bule Telanjang di Batur

Warga Sukarela Biayai Mecaru, Buntut Bule Telanjang di Batur

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 05 Mei 2022 17:27 WIB
Warga Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli saat menggelar upacara mecaru di lokasi bule menari telanjang, Rabu (4/5/2022) kemarin
Warga Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli saat menggelar upacara mecaru di lokasi bule menari telanjang, Rabu (4/5/2022) kemarin. (Foto : IST)
Bangli -

Upacara mecaru atau pembersihan sudah dilangsungkan warga di puncak Gunung Batur, Rabu (4/5/2022).

Warga Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali menggelar upacara usai warga negara asing (WNA) asal Kanada berinisial JDC (34) menari telanjang di puncak Batur.

Warga secara sukarela dan ihklas menghimpun dana untuk upacara mecaru untuk mengembalikan keharmonisan dan kesucian Gunung Batur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyarikan (Ketua Adat) Desa Batur, Guru Wayan Asta mengatakan, perbuatan atau aksi tak senonoh aktor pengisi suara film animasi Netflix, itu bukan hanya membuat krama (warga) Desa Adat Batur resah.

Warga kata Asta juga menilai, perbuatan JDC juga telah menodai kesucian puncak Gunung Batur yang selama ini dianggap suci warga setempat.

ADVERTISEMENT

Sehingga untuk mengembalikan kesucian Gunung Batur, sesuai kepercayaan dan keyakinan warga setempat, mereka berinisiatif menggelar upacara pembersihan.

"Mecaru digelar karena adanya turis yang melakukan hal tidak biasa (menari telanjang),"jelas Asta.

Asta menambahkan, upacara mecaru digelar setelah para tokoh agama, khususnya di Pura Ulun Batur menentukan hari baik.

Sesuai ketentuan para tokoh agama setempat, akhirnya diputuskan upacara mecaru yang diyakini dan untuk tujuan mengharmoniskan antara hubungan antara manusia dengan alam dan manusia dengan Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) itu digelar pada Rabu Kliwon (4/5/2022)

Adapun upakara (perlengkapan) ritual, krama Desa Adat Batur mempersembahkan 5 ekor ayam berwarna putih, hitam, kuning, putih dan merah serta seekor bebek.

Sejumlah hewan kurban berkaki dua itu dipersembahkan di area mecaru sesuai arah mata angin.

"Kami para warga setempat berkeyakinan dengan upacara mecaru ini, keseimbangan (antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam dan manusia dengan manusia) bisa kembali normal,"papar Asta.

Asta juga berharap, dengan digelarnya upacara mecaru, tidak ada lagi perbuatan serupa dan buruk terjadi di Batur.

Sedangkan untuk seluruh biaya upacara mecaru, Asta mengatakan, seluruh biasa mecaru dihimpun dari dana sukarela krama Desa Adat Batur.

Para warga, kata Asta juga tidak menuntut JDC untuk meminta ganti rugi biaya upacara.

"Kami (warga Desa Adat Batur) hanya melaksanakan apa yang menjadi keresahan kami. Kami di sini ikhlas secara gotong royong dan tidak menuntut biaya,"tegas Asta.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video bule menari telanjang viral di media social.

Identitas bule yang belakangan diketahui berinisial JDC, asal Kanada, ini mempertontonkan dirinya menari telanjang di Gunung Batur hingga mendapat kecaman dari warga Bali.

Usai heboh, JDC diamankan. Sesuai pengakuannya, pria yang juga tercatat sebagai bintang iklan dan terapis psikolog di negara asalnya, ini menari telanjang di Gunung Batur karena terinspirasi tarian Haka dari suku Maori di Islandia Baru.

Kini atas perbuatannya, JDC ditahan di Rudenim Imigrasi Kelas I TPI sampai menunggu jadwal deportasi dari Indonesia.

Tidak hanya deportasi, JDC juga diberi sanksi cekal dan dilarang masuk Indonesia atas perbuatan tak senonoh yang dilakukannya di area suci di Pulau Dewata. (*)




(dpra/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads