Pohon Tua Tumbang di Jatiluwih, Timpa Dua Pura

Pohon Tua Tumbang di Jatiluwih, Timpa Dua Pura

Abrur - detikBali
Kamis, 05 Mei 2022 12:30 WIB
Kondisi pohon Bunut dan Beringin di Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, yang dahannya tumbang dan menimpa bangunan di dua pura. (istimewa)
Kondisi pohon Bunut dan Beringin di Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, yang dahannya tumbang dan menimpa bangunan di dua pura. (istimewa)
Tabanan -

Dahan pohon Beringin dan Bunut di Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari, Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel tumbang dan menimpa bangunan pura. Selain bangunan di Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari, dahan pohon yang tumbang juga menimpa beberapa tempat suci di Pura Kawitan Manikan yang hampir bersebelahan.

Dahan pohon yang tingginya diperkirakan 30 meter itu tumbang pada Rabu (4/5/22) sekitar pukul 19.00 WITA.

"Pas lagi hujan lebat," jelas Perbekel Desa Jatiluwih, I Nengah Kartika, menjelaskan peristiwa tersebut kepada detikBali Kamis (5/5/22).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan, bangunan yang rusak akibat tertimpa dahan pohon ada di dua komplek pura. Di komplek Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari tempat tumbuhnya pohon Beringin dan Bunut, kerusakan menimpa Balai Piyasan dan penyengker (tembok pembatas pura) Sedangkan bangunan di Pura Kawitan Manikan yang ada di barat Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari, kerusakan terjadi pada bangunan Saka Nam, Gedong Simpen, Gedong Catus Muju, Gedong Meres, dan Padmasana.

"Karena jaraknya (antara kedua komplek pura) hanya dipisahkan jalan yang lebarnya kurang lebih lima meteran," jelas Nengah Kartika.

Ia menjelaskan, pohon Bunut dan Beringin yang dahannya tumbang itu tumbuh bersamaan di Pura Puseh Desa Adat Gunung Sari.

Kedua pohon tersebut tumbuh saling melilit sehingga diameternya kurang lebih delapan sampai sepuluh meter. Sedangkan tingginya diperkirakan mencapai 30 meter.

"Kalau lihat daunnya, jenis pohonnya Bunut dan Beringin. Tumbuhnya sama-sama. Mekilit (saling melilit). Umurnya diperkirakan 300 sampai 400 tahun. Sudah tua sekali," jelasnya.

Proses pembersihan tahap awal dilakukan secara gotong royong oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, petugas Polsek Penebel, Koramil 1619-08/Penebel.

"Sementara masyarakat kurang lebih lima hari atau semingguan ke depan bisa gotong royong lagi. Karena dahan kayu yang tumbang ini besar. Banyak yang harus dipotong," jelasnya.

Ia menambahkan, pemangku di kedua pura itu rencananya akan melaksanakan upacara menyusul musibah yang kerugiannya belum bisa ditaksir tersebut.

"Rencananya akan ada upacara biar bisa diperbaiki. Masih dirembugkan para pemangku," kata Kartika.




(nke/nke)

Hide Ads