Seorang wanita berkebangsaan Republik Rakyat Tiongkok atau China berinisial LJ (31) memutuskan untuk pergi secara sukarela dari Indonesia ke Taiwan setelah lebih dari 5 tahun mencari suaka atau mengungsi di Bali.
Awalnya, Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar menemukan LJ berdomisili di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung pada 2019 lalu. LJ ditemukan saat Rudenim Denpasar melakukan pengawasan keimigrasian rutin terhadap pengungsi dari luar negeri.
"Baru pada tahun ini ia melaporkan diri bahwa ia ingin pulang secara sukarela ke Taiwan," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (30/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamaruli menjelaskan, LJ sebelumnya meninggalkan negara asalnya pada Oktober 2016 untuk mencari suaka di Indonesia. Ia mengungsi karena merasa tidak aman di negara asalnya sebagai praktisi kelompok meditasi olah jiwa dan raga Falun Dafa.
Selama kurun waktu hampir 6 tahun tinggal di Bali, LJ menikah dengan seorang laki-laki warga negara (WN) Taiwan yang juga praktisi Falun Dafa yang ia kenal melalui Facebook. LJ disponsori suaminya untuk pembuatan visa sehingga ia bisa masuk ke Taiwan dan ke depan dapat menjadi permanent resident di sana.
"Berbekal visa itulah ia menyatakan diri untuk melepaskan status kepengungsiannya di Indonesia dan mengambil keputusan ke Taiwan agar dapat bergabung dengan suaminya," jelas Jamaruli.
Jamaruli menerangkan, LJ dapat pergi ke Taiwan setelah pihaknya melakukan pemeriksaan dan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Poses kepulangan LJ disetujui melalui surat Pelaksanaan Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Imigrasi nomor IMI.5-GR.03.03-043 tanggal 22 April 2022 sehingga pemberangkatannya dapat dilaksanakan dalam waktu secepat mungkin.
LJ kemudian terbang dari Bali dengan pesawat Super Air Jet nomor penerbangan IU751 pada pukul 09.10 WITA menuju Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno-Hatta. Ia dikawal oleh dua orang petugas Rudenim Denpasar.
Dari Jakarta, LJ kemudian melanjutkan penerbangan dengan menggunakan maskapai China Airlines dengan nomor penerbangan CI762 pada pukul 14.10 WIB dengan rute Cengkareng Jakarta-Taipei City, Taiwan.
Diketahui bahwa menurut data UNHCR per Februari 2022 saat ini terdapat sejumlah 13.174 populasi pencari suaka dan pengungsi di Indonesia. 5.000an di antaranya adalah pencari suaka dan pengungsi mandiri yang biaya hidupnya tidak ditanggung oleh The International Organization for Migration (IOM). Organisasi ini berada di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
"Rumah Detensi Imigrasi Denpasar- Kemenkumham Bali melakukan pengawasan keimigrasian dalam rangka diberangkatkan ke negara tujuan ini sebagai salah satu wujud implementasi Pasal 37 Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri," jelas Jamaruli.
"(Pengawasan ini) diharapkan menjadi sebuah solusi jangka panjang alternatif dari program resettlement UNHCR yang semakin menurun tiap tahunnya serta upaya pemulangan sukarela ini diharapkan akan membantu mengurangi jumlah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia" imbuhnya.
(dpra/dpra)