Perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 20 Maret 2022 lalu berdampak besar pada kegiatan ekonomi.
Total perputaran uang selama gelaran capai ratusan miliar rupiah khususnya di NTB.
Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah mengatakan dampak event MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Mandalika sangat luar biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai hitungan Badan Pusat Statistik NTB kata Zul perputaran uang selama MotoGP capai Rp606,7 miliar rupiah.
"Jadi mari bersama menjaga kondusifitas daerah kita agar tetap aman dan menyenangkan sehingga tetap menjadi pilihan utama sebagai tuan rumah berbagai event besar nasional dan internasional," ungkap Zul, Jumat (29/4/2022) usai menerima tim BPS Kamis kemarin.
Menurut Zul menambahkan selama event MotoGP dampak bukan hanya dirasakan bagi pelaku perhotelan dan kuliner.
"Dampak juga dirasakan pada sektor pertanian, bisnis angkutan dan transportasi. Kita tahu semua sangat menggembirakan," kata Zul.
Sementara itu, Kepala BPS NTB, Drs Wahyudin menjelaskan berdasarkan perhitungan BPS Sesuai hasil analisa sepuluh hari jelang dan pasca gelaran MotoGP Mandalika juga berdampak pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di NTB.
Baca juga: NTB Matangkan Persiapan Motocross Grand Prix |
"Tapi data ril PDRB akan dirilis BPS pada Juni mendatang 2022 ini," jelas Wahyudin.
Wahyudin mengklaim event MotoGP Mandalika selama 3 hari pada bulan Maret 2022 cukup banyak menyedot penonton.
"Ekonomi NTB bisa didongkrak cukup baik. Pada triwulan IV 2021, ekonomi bisa tumbuh menjadi 3,41. Ini juga efek dari WSBK bulan November 2021 lalu," katanya.
Khusus event MotoGP antusias publik jauh lebih besar. Sehingga pemasukan ekonomi dari sisi akomodasi, hotel atau penginapan), serta kuliner dan kebutuhan logistik cukup tinggi.
Berdasarkan data BPS NTB perekonomian Provinsi NTB berdasarkan PDRB atas dasar harga mencapai Rp33,06 triliun di kuartal I tahu 2021 lalu.
Pertumbuhan tersebut, terkontraksi 1,13 persen jika dibanding posisi kuartal I tahun 2020.
(dpra/dpra)