Ngotek, Festival Irama Musik Sahur ala Loloan Jembrana

Ngotek, Festival Irama Musik Sahur ala Loloan Jembrana

I Ketut Suardika - detikBali
Minggu, 24 Apr 2022 12:14 WIB
Festival irama musik sahur kembali diselenggarakan oleh pemuda Loloan Jembrana, Sabtu (23/4/2022) ( Dok. Pemuda Loloan/DetikBali)
Festival irama musik sahur kembali diselenggarakan oleh pemuda Loloan Jembrana, Sabtu (23/4/2022) ( dok. Pemuda Loloan)
Jembrana -

Sempat vakum selama dua tahun karena pembatasan kegiatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19, festival irama musik sahur kembali diselenggarakan oleh pemuda Loloan Jembrana, Sabtu (23/4/2022) malam.

Festival irama musik sahur disebut warga dengan istilah 'Ngotek', sebelum Pandemi rutin digelar setiap menjelang akhir bulan puasa. Meski sempat vakum selama dua tahun, tidak mengurangi antusiasme peserta mengikuti festival.

Pada festival irama musik sahur Sabtu malam, diikuti sebanyak 44 grup ikut serta dalam penyelenggaran ini terdiri katagori anak 13 dan katagori dewasa 31. Yang terbagi dalam 15 grup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peserta merupakan perwakilan dari remaja remaja masjid dan grup yang ada di masing-masing dusun dan desa.

"Lomba terdiri dari kategori khusus anak-anak dan dewasa dengan persyaratan protokol kesehatan ketat. Hadiah yang diperebutkan berupa piala bergilir, tropi, dan uang tunai pembinaan," ujar Ketua panitia festival irama musik sahur Aditya Khairul Imam

ADVERTISEMENT

Menurutnya, antusias peserta mengikuti dan para penonton memenuhi seputaran Jalan Durian, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, hingga finish di depan MI Mujahidin. Semua peserta mengalunkan tembang shalawatan yang membuat masyarakat membludak menyaksikan festival tersebut.

Aditya menambahkan, Festival Irama Musik Sahur tahun ini merupakan festival ke-24. Karena masih di tengah pandemi, panitia menerapkan aturan pendaftaran sangat ketat terkait prokes salah satunya seluruh anggota grup wajib melampirkan bukti vaksin tahap 2 untuk kategori anak anak dan dewasa ini.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang membuka festival secara langsung, menyebut Festival Irama Musik Sahur sebagai kebangkitan dari budaya Loloan yang sangat kental dengan nilai-nilai Islami yang memiliki ciri tersendiri di era keterbukaan seperti sekarang.

"Ini adalah ciri khasnya kebudayaan Loloan. Festival Musik Sahur yang diselenggarakan ini tentu memiliki makna yang sangat penting dari tradisi dan budaya yang kita miliki dan kegiatan ini hasilnya sangat positif bisa menumbuhkan kembangkan kreativitas anak - anak muda," ujarnya.

Pihaknya akan selalu mendorong agar event seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan.

"Meski sempat tak digelar selama dua tahun, akhirnya tahun ini bisa digelar kembali. Kami selaku pemerintah daerah tentu akan selalu mendukung festival ini ke depannya. Ini sebagai langkah kita untuk melestarikan budaya Loloan yang memiliki tradisi yang khas dan unik," ia menambahkan.




(nke/nke)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads