Tahun ini masyarakat telah diizinkan untuk mudik setelah dua tahun lamanya menahan diri untuk tidak mudik akibat tingginya kasus Covid-19.
Libur lebaran tahun ini pun terbilang panjang sehingga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mudik maupun menghabiskan waktunya untuk berlibur.
Tak jarang masyarakat pun memilih untuk menyewa kendaraan khususnya mobil untuk menunjang dua aktivitas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut salah satu pemilik rental mobil di Kota Denpasar, Putu Resmawan, libur lebaran tahun ini menjadi angin segar bagi bisnisnya.
Pasalnya, selama Covid-19 dirinya mengalami penurunan pemasukan bahkan terpaksa harus mengurangi jumlah unit yang dimilikinya.
"2 tahun lalu banyak unit saya yang stop dan nganggur. Kurang lebih 40 persen saja yang dipinjam dari jumlah mobil yang saya punya," katanya.
Kini di rental mobil miliknya, yakni Taksi Baliku ada 16 unit mobil yang ia tawarkan.
"Sudah banyak sekali yang booking untuk libur lebaran tahun ini. Sampai saya kurangan unit dan rencananya saya juga mau tambah unit. Mungkin 1 atau 2 unit," ucap Putu Resmawan kepada detikBali, Sabtu (23/4/2022).
Menurutnya, terjadi peningkatan pada penyewaan mobil miliknya apabila dibandingkan dengan dua tahun belakangan ini.
Dirinya mengaku bahwa dari 16 unit yang dimilikinya sekitar 30 persen disewa untuk mudik dan 70 persen disewa untuk berwisata di Bali.
Adapun jenis mobil yang digemari customernya saat ini yakni jenis mobil besar seperti Xenia dan Avanza.
Sementara masa sewa yang dipilih customernya selama pemesanan tahun ini rata-rata tujuh hingga sepuluh hari.
Untuk peminjaman di Taksi Baliku sendiri dimulai dari tanggal 27 hingga 30 April 2022.
Putu Resmawan mengaku tak hanya ia saja yang kebanjiran pesanan namun, beberapa rekanannya pun mengalami hal yang sama.
"Saya sempat telpon rekanan untuk nambah unit disini tapi ternyata banyak rekanan saya yang juga pada full booked semua," ungkapnya.
Dirinya pun berharap agar tahun ini menjadi awal tahun dari bangkitnya perekonomian masyarakat mengingat dua tahun lamanya banyak sektor yang terdampak pandemi Covid-19.
(kws/kws)