Warga Butus Karangasem 'Diteror' Bau Busuk

Warga Butus Karangasem 'Diteror' Bau Busuk

Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 21 Apr 2022 16:34 WIB
Tumpukan sampah di TPA Butus, Karangasem, yang meneror warga dengan baunya yang menyengat. (Selamat Juniasa/detikBali)
Tumpukan sampah di TPA Butus, Karangasem, yang meneror warga dengan baunya yang menyengat. (Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem - Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Butus yang terletak di Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem terus mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal tersebut sangat dikeluhkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Butus. Baunya yang sangat menyengat seolah meneror warga di sana setiap harinya.

Kepala Wilayah Banjar Butus I Gede Ngurah Sudarmana, Kamis (21/4/2022) mengatakan bau busuk yang ditimbulkan oleh tumpukan sampah yang ada di TPA Butus memang sudah sangat mengganggu dan sudah sejak lama dikeluhkan oleh masyarakat.

"Baunya sudah sangat menyengat, dan sebagian besar warga sudah protes ke saya terkait hal tersebut," kata Sudarmana.

Terkait dengan keluhan warga tersebut, Sudarmana juga mengaku sudah sempat bersurat ke Dinas terkait yaitu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem, tidak hanya bersurat ia juga sempat datang ke kantor DLH langsung untuk menyampaikan keluhan warganya tersebut, tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut.

Meskipun belum ada tindak lanjut, Sudarmana sangat berharap kepada dinas terkait agar mengelola sampah yang ada di TPA Butus dengan baik. Dengan begitu tidak terjadi penumpukan sampah seperti saat ini.

"Saya sangat berharap agar secepatnya dicarikan solusi terkait keluhan masyarakat kami di sini. Karena jika terus dibiarkan maka akan memberikan dampak yang tidak baik terhadap kesehatan," kata Sudarmana.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karangasem, I Nyoman Tari mengaku sudah mencari solusi dan salah satunya dengan melakukan penyemprotan menggunakan obat menghilang bau busuk dengan harapan baunya dapat berkurang.

"Kita sudah upayakan solusi yang terbaik untuk masalah ini, tapi memang masih belum maksimal, karena sampah yang datang ke TPA Butus sangat banyak. Ada sekitar 45 sampai 50 ton sampah per hari, sehingga terus terjadi penumpukan," ujar Nyoman Tari.

Dari hasil pantauan di lapangan memang tumpukan sampah yang ada di TPA Butus sudah sangat banyak dan baunya juga sangat menyengat. Beruntung di sana ada puluhan pemulung yang memilah sampah yang masih bisa dijual setiap hari, sehingga tumpukan sampah sedikit berkurang. Kalau tidak ada pemulung yang memilah sampah di TPA Butus mungkin saat ini sudah overload.


(nke/nke)

Hide Ads