.webp)
Dimana sampai saat ini tercatat ada sebanyak 24 kasus gigitan anjing rabies yang tersebar di seluruh Kecamatan.
Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, Putu Gede Suwata Brata, saat dihubungi Kamis (14/4/2022) mengatakan kasus gigitan anjing di awal tahun 2022 memang mengalami peningkatan yang cukup tajam.
"Untuk tahun 2021 kemarin Karangasem hanya mencatat sebanyak 42 kasus gigitan anjing rabies, sedangkan awal tahun ini sudah ada 24 kasus itu artinya sudah 50 persen lebih jika dibandingkan tahun sebelumnya," kata Suwata Brata.
Suwata Brata menambahkan untuk Kecamatan yang paling sering terjadi gigitan anjing rabies diantaranya Kecamatan Abang, Kubu, Rendang, Karangasem, tapi jumlahnya relatif karena hampir di setiap Desa pernah terjadi kasus gigitan anjing rabies.
Dan wilayah yang paling aktif terjadi kasus gigitan anjing rabies adalah Kelurahan Padangkerta, Subagan dan Desa Pempatan.
Selain itu, di awal tahun ini juga terdapat wilayah atau Desa yang baru ditemukan ada kasus gigitan anjing rabies diantaranya Desa Tista, Desa Nawakerti, Desa Tegallinggah, Desa Ngis, Desa Nongan, Desa Bungaya dan Desa Tianyar Barat.
Dengan tingginya kasus gigitan anjing rabies di awal tahun 2022 ini, Suwata Brata juga mengaku sudah melakukan sosialisasi ke setiap Kecamatan agar masyarakat yang memelihara anjing mau untuk memvaksin anjingnya serta mengimbau supaya mengawasi anjing peliharaannya tersebut agar tidak terlalu sering bertemu dengan anjing liar.
Selain itu, untuk mengantisipasi kasus gigitan anjing rabies di Karangasem semakin bertambah pihaknya juga akan melakukan vaksinasi massal yang akan dilakukan di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Karangasem.
"Selain itu, Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar juga sudah mengambil puluhan sempel anjing yang ada di Karangasem untuk diuji laboratorium untuk mengetahui apakah anjing tersebut positif rabies atau tidak," kata Suwata Brata.
(kws/kws)
