ITDC The Nusa Dua: Geliatkan Pariwisata Budaya di Bali

detikBali Awards 2025

ITDC The Nusa Dua: Geliatkan Pariwisata Budaya di Bali

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Sabtu, 22 Mar 2025 09:14 WIB
Salah satu pawai budaya yang digelar InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) melalui The Nusa Dua. (Foto: Dok. ITDC)
Salah satu pawai budaya yang digelar InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) melalui The Nusa Dua. (Foto: Dok. ITDC)
Badung -

InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) melalui The Nusa Dua terus berupaya menggeliatkan pariwisata berbasis budaya di Bali. Perusahaan negara yang bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata terpadu ini secara aktif mendukung pelestarian budaya melalui berbagai program, termasuk penyelenggaraan event budaya.

"Seperti Nusa Dua Festival, dukungan terhadap desa adat penyangga kawasan, maupun pelestarian situs-situs budaya," ungkap General Manager The Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika kepada detikBali, Jumat (21/3/2025).

Untuk diketahui, ITDC selama 50 tahun telah mengelola The Nusa Dua, kawasan pariwisata internasional di kawasan Bali selatan. The Nusa Dua menjadi tujuan berlibur yang populer di kalangan wisatawan mancanegara berkat keberadaan hotel-hotel mewah di dalam kawasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengembangan The Nusa Dua dimulai sejak 1974 sebagai proyek pariwisata pertama Bank Dunia untuk Indonesia. Kini, The Nusa Dua mengedepankan tagar Bali's Finest Family-Friendly Resort Haven.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, The Nusa Dua juga berkali-kali menjadi tuan rumah berbagai acara resmi internasional. Mulai dari KTT APEC 2013, Bali Democratic Forum, Miss World 2013, dan IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018, hingga G20 Presidency 2022. Hal itu tidak terlepas dari beragam infrastruktur, akomodasi, dan fasilitas pertemuan berstandar internasional yang berada di dalam kawasan.

Meski telah mendunia, ITDC The Nusa Dua tak ingin mengabaikan peran sosial dan budaya setempat. Menurut Agus, pengembangan pariwisata berkelanjutan tidak terlepas dari aspek sosial, budaya, dan lingkungan.

Agus mencontohkan salah satu dukungan ITDC terhadap desa adat yaitu dengan memberdayakan komunitas atau masyarakat setempat. Kawasan The Nusa Dua yang berada di wilayah Kelurahan Benoa disangga oleh sejumlah desa adat seperti Bualu, Peminge, dan Kampial.

"Hal ini dilakukan dengan memberdayakan masyarakat lokal, mempromosikan produk-produk lokal, dan menjaga kelestarian lingkungan," tuturnya.

Agus menjabarkan berbagai pencapaian ITDC The Nusa Dua dalam pengembangan pariwisata berbasis sosial dan budaya. Seperti, peningkatan kunjungan wisatawan yang berdampak pada perekonomian lokal, pemberdayaan masyarakat lokal melalui program pelatihan, hingga membuka lapangan kerja.

"Pelestarian budaya lokal kami lakukan melalui dukungan terhadap acara dan atraksi budaya dengan melibatkan sanggar-sanggar lokal desa adat," sambung Agus.

The Nusa Dua, dia berujar, terus melakukan pengembangan infrastruktur pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Agus menjelaskan The Nusa Dua berkontribusi terhadap perekonomian Bali dengan menarik investasi hingga meningkatkan pendapatan daerah.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads