Kabupaten Buleleng, Bali, terpilih menjadi salah satu Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2024 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Buleleng terpilih dengan subsektor kriya.
Tak hanya Buleleng, kabupaten kota lainnya yang juga terpilih, di antaranya Kabupaten Garut dengan subsektor seni pertunjukan, Kabupaten Grobogan subsektor kuliner, dan Kota Jakarta Selatan dengan subsektor seni rupa. Kemudian Kabupaten Karawang dengan subsektor seni pertunjukan dan Kota Yogyakarta subsektor seni rupa.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya menjelaskan KaTa Kreatif Indonesia merupakan program unggulan Kemenparekraf. Adapun tujuannya adalah untuk menggali, memanfaatkan, dan menumbuh kembangkan ekonomi kreatif unggulan daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serta membangun kesadaran dan komitmen seluruh pemangku kepentingan. Sehingga tercipta ekosistem pengembangan kabupaten kota kreatif yang kondusif," ucapnya dalam Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) secara online, Senin (26/8/2024).
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Oneng Setya Harini menjelaskan dalam KaTa Kreatif Indonesia tahun ini juga terdapat satu penambahan penghargaan. Yakni, penghargaan terkait inovasi dari Kabupaten Mempawah dengan subsektor kuliner.
Dia menjelaskan sejak 2019 hingga saat ini telah ada 41 kabupaten kota yang sudah ditetapkan sebagai KaTa Kreatif Indonesia. Melalui penetapan tersebut, ekonomi kreatif kabupaten kota dapat naik kelas dan berkiprah di tingkat nasional dan internasional.
"Kami juga memberikan pendampingan pada kabupaten kota untuk mereka bisa masuk ke UNESCO Creativ Citys Network," sebutnya.
Wakil Ketua Tim Penilai Program Pengembangan KaTa Kreatif 2024 Luhur Fajar Martha menjelaskan ekosistem ekonomi kreatif menjadi salah satu kunci yang ditetapkan dalam proses penetapan KaTa Kreatif tahun ini. Ia menyadari tidak mudah untuk menilai KaTa Kreatif, sebab tiap kabupaten kota memiliki latar belakang budaya, ekonomi, sosial yang berbeda.
Namun, di sisi lain, sambung Luhur, pihaknya harus menjaga standar penilaian yang obyektif dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif tidak hanya di daerah itu sendiri. Tetapi, bagaimana KaTa Kreatif ini mempunyai kontribusi pada pembangunan ekonomi kreatif nasional.
"Kami mencoba menilai daerah yang berpartisipasi melalui bagaimana konsistensi mereka dan kuatnya menjalankan komitmen dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif di daerah. Khususnya, dalam menempatkan posisi ekonomi kreatif dalam pembangunan ekonomi daerah," bebernya.
Di sisi lain, Sekertaris Tim Penilai Program Pengembangan Kata Kreatif 2024 Yuliana Rini menuturkan pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam proses KaTa Kreatif Indonesia. Menurutnya, KaTa Kreatif Indonesia juga tak bisa lepas dari program Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif (PMK3I).
Yuliana menilai masyarakat lokal ini direpresentasikan oleh komunitas atau pelaku ekonomi kreatif. Dimana, mereka menjadi bagian penting dalam menentukan sub sektor potensial di kabupaten kota tersebut.
"Jadi, ide, gagasan, inovasi termasuk eksekusi bahkan dilakukan oleh para pelaku Ekraf di daerah. Mereka ibaratnya jantung ekosistem Ekraf yang ada di satu kabupaten kota, bahkan bisa menjadi otak dalam ekosistem tersebut," jelas Yuliana.
(nor/nor)