Singaraja adalah ibu kota Kabupaten Buleleng, Bali. Nama Singaraja sendiri terlahir dari kepemimpinan Ki Gusti Ngurah Sakti.
Kota Singaraja memiliki luas wilayah 27,98 kilometer persegi (Km2). Lantas, bagaimana sejarah terciptanya Kota Singaraja? Yuk simak informasi selengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Sejarah Kota Singaraja
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah terbentuknya kota dengan nama Singaraja bermula dari Raja Sri Aji Dalem Sagening dari Istana Gelgel sekitar tahun 1568. Ia memerintahkan putranya bernama Ki Barak Panji Sakti untuk pergi kembali ketempat tipah dari ibundanya di Den Bukit, Bali Utara.
Perjalanan Ki Barak Panji bersama ibunda Si Luh pasek oleh empat puluh orang pengiring baginda yang dipelopori oleh Ki Kadosot. Perjalanan mereka memasuki hutan lebat sangat mengerikan, udara yang sangat dingin, menembus celah-celah bukit, mendaki gunung- gunung meninggi, menuruni jurang- jurang curam, dan akhirnya mereka tiba pada suatu tempat yang agak mendatar.
Sesampainya Ki Barak Panji bersama ibundanya di Desa Gendis/ Panji. Pada saat itu di Desa Gendirs terjadi peperangan. Namun pemimpin desa yang sekali-kali tiada menghiraukan keluh kesah para penduduknya.
Ia memerintah hanya semata-mata untuk memenuhi nafsu buruknya, kesenangannya hanyalah bermain judi, terutama sabungan ayam. Pada akhirnya ia dibunuh oleh Ki Barak Panji.
Ki Barak panji yang bijaksana juga bersama-sama dengan Ki Dumpyung dan Ki Kadosot dapat membantu menyelamatkan kapal layar yang terdampar di Pantai Segara Penimbangan. Setelah berhasil membantu kapal tersebut, Ki Barak Panji mendapat hadiah seluruh isi kapal tersebut berupa barang-barang tembikar seperti piring, mangkok, dan uang kepeng yang jumlahnya sangat besar.
Kepemimpinan Ki Barak Panji makin lama makin terkenal, ia selalu memperhatikan keadaan rakyatnya, mengadakan pembangunan di segala bidang baik fisik maupun spiritual. Oleh karena itu, penduduk Desa Gendis dan sekitarnya, secara bulat mendaulat Ki Barak Panji supaya menjadi Raja, yang kemudian dinobatkan dengan gelar 'Ki Gusti Ngurah Panji Sakti'.
Sekitar tahun 1584 Masehi, untuk mencari tempat yang lebih strategis maka Kota Panji dipindahkan ke sebelah utara Desa Sangket. Pada tempat yang baru inilah Ki Gusti Ngurah Panji Sakti selalu bersuka ria bersama rakyatnya sambil membangun dan kemudian tempat yang baru ini diberi nama 'Sukasada' yang artinya selalu bersukaria.
Untuk lebih memperkuat dalam mempertahankan daerahnya, Ki Gusti Ngurah Panji Sakti segera membentuk pasukan yang disebut 'Truna Goak' di Desa Panji. Pasukan ini dibentuk dengan jalan memperpolitik seni permainan burung gagak, yang dalam Bahasa Bali disebut 'Magoak-goakan'.
Dari permainan ini akhirnya terbentuklah pasukan Truna Goak yang berjumlah 2000 orang. Pasukan terdiri dari para pemuda perwira berbadan tegap, tangkas serta memiliki moral yang tinggi di bawah pimpinan perang yang bernama Ki Gusti Tamblang Sampun dan diwakili oleh Ki Gusti Made Batan.
Dalam pertempuran ini, Raja Blambangan gugur di medan perang. Dengan demikian Kerajaan Blambangan dengan seluruh penduduknya tunduk pada Raja Ki Gusti Ngurah Panji Sakti.
Berita kemenangan ini segera didengar oleh Raja Mataram Sri Dalem Solo. Kemudian Raja Mataram Sri Dalem Solo menghadiahkan seekor gajah dengan tiga orang penggembalanya kepada Ki Gusti Ngurah Panji Sakti.
Pada 1604 Masehi, Ki GustiNgurah Panji Sakti menitahkan rakyatnya membabat tanah untuk mendirikan sebuah istana di atas padang rumput alang-alang, yakni ladang tempat penggembala ternak, di mana ditemukan orang-orang menanamBuleleng. Pada ladangBuleleng itu, Ki GustiNgurah Panji Sakti melihat beberapa buah pondok-pondok yang berjejer memanjang.
Tepat pada tanggal 30 Maret 1604 di sanalah istana raja yang baru dibangun itu disebut 'Singaraja'. Tujuannya untuk mengingat bahwa keperwiraan Raja Ki Gusti Ngurah Panji Sakti yang kebijaksanaan dan keberaniannya seperti Singa.
Dengan begitu lahirlah Kota Singaraja yang bersumber pada sejarah Ki Gusti Ngurah Panji Sakti dan nama Buleleng berasal dari nama asli jagung gambar atau jagung gabah yang banyak ditanam oleh penduduk pada masanya.
Nah, itu dia sejarah lahirnya Kota Singaraja. Semoga membantu dan bermanfaat Detikers!
(nor/nor)