Calon bupati (cabup) Buleleng nomor urut 1, Nyoman Sugawa Korry, berencana membuat grand design untuk menjadikan Singaraja sebagai kota pendidikan. Dalam rencana tersebut, Sugawa akan melibatkan sejumlah ahli guna mewujudkannya.
"Kami telah menyiapkan strategi dasar untuk menjadikan Singaraja sebagai kota pendidikan. Kami akan melibatkan para ahli dari Undiksha, serta bantuan dari Yogyakarta, dan Malang, yang sudah berpengalaman, untuk merancang grand design Singaraja sebagai kota pendidikan," kata Sugawa dalam debat perdana Pilbup Buleleng 2024.
Berdasarkan pertanyaan panelis, Singaraja sebagai ibu kota Buleleng telah lama memiliki stigma sebagai kota pendidikan. Partisipasi pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) tergolong bagus dengan mencapai 99 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, angka partisipasi di tingkat mahasiswa, khususnya usia 19 hingga 24 tahun, masih rendah, yakni hanya 26 persen. Angka itu jauh di bawah provinsi yang mencapai 35 persen.
Selain itu, Buleleng juga memiliki sejumlah perguruan tinggi yang dapat mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di daerah tersebut.
Sugawa juga menyoroti penurunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Buleleng. Menurutnya, IPM Buleleng pada 2011 berada di peringkat 4 se-Bali. Namun, pada tahun 2023, IPM Buleleng turun ke posisi 6.
"Ini adalah masalah serius sehingga kita perlu membangun kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas pendidikan SDM untuk mewujudkan Singaraja sebagai kota pendidikan," tegas mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali itu.
Menurut Sugawa, mewujudkan Singaraja sebagai kota pendidikan perlu dilakukan secara bertahap. "Kebijakan kita harus pro-pendidikan jika kita ingin memperbaiki sektor ini," jelasnya.
(iws/gsp)