.webp)
Kota Mataram dijuluki Kota Seribu Masjid. Salah satu masjid yang terkenal di kota ini adalah Masjid Ar-Raisiyah atau Masjid Bengak.
Masjid ini juga dikenal sebagai masjid tertua di Kota Mataram. Yuk simak serba-serbi Masjid Bengak yang dirangkum dari berbagai sumber.
Lokasi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid Bengak berlokasi di Gang Masjid, Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Masjid ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk yang padat.
Anda hanya perlu menempuh perjalanan selama 40 menit dari Bandara Internasional Lombok. Akses masuk menuju masjid ini hanya bisa dilalui dengan sepeda motor karena menelusuri gang sempit.
Sejarah
Mengutip dari berbagai sumber, sejarah tempat ini, diberi nama Masjid Bengak karena tak lepas dari peran seseorang yang dahulu dianggap wali. Wali tersebut bernama Muhammad Saleh. Kendati demikian, tak seorang pun tahu nama pasti dari sang wali tersebut.
Dahulu, Sekarbela terkenal dengan wilayah tandus. Muhammad Saleh atau yang dikenal dengan sang wali itu hidupnya selalu berpindah-pindah. Dipercaya ada mata air yang selalu muncul di tempat-tempat yang pernah disinggahi oleh Muhammad Saleh.
Ketika wali tersebut mengadakan pengajian di Sekarbela, muncullah mata air di dekatnya yang membuat masyarakat heran atau bengak. Hal ini juga membuat mata air di sini menjadi berkah bagi masyarakat sekitar.
Keunikan
 Mimbar berukiran warna emas Masjid Ar-Raisiyah atau Masjid Bengak di Kota Mataram. (dok. detikcom) Foto: Mimbar berukiran warna emas Masjid Ar-Raisiyah atau Masjid Bengak di Kota Mataram. (dok. detikcom) |
Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Bengak berdasarkan sejarahnya. Masjid ini memiliki desain arsitektur modern dan sudah mengalami renovasi sebanyak empat kali.
Anda bisa menemukan mimbar yang dihiasi dengan ukiran kaligrafi yang ditulis di kayu berwarna hitam dan diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun.
Masjid Bengak berdiri tegak dengan tiga lantai yang ditopang oleh tiang-tiang beton kokoh dan satu menara yang menjulang tinggi. Batu alam motif bunga turut menambah nilai estetika bagian halaman masjid.
Terdapat kolam yang dipagari besi di pojokan masjid dan tempat yang dibuatkan khusus untuk wudhu dan kamar mandi yang letaknya di belakang mimbar masjid.
Artikel ini ditulis oleh Dewa Gede Kumara Dana, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(Ronatal Siahaan/nor)
