Pemprov Sebut Proyek Kereta Listrik di Bali Masih Tahap Feasibility Study

Pemprov Sebut Proyek Kereta Listrik di Bali Masih Tahap Feasibility Study

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 06 Sep 2022 03:00 WIB
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta ketika ditemui detikBali pada Senin (5/9/2022) di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, Bali
Foto: Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta ketika ditemui detikBali pada Senin (5/9/2022) di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, Bali (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Gubernur Bali, Wayan Koster ingin warga Bali di tahun 2023 dapat lebih memaksimalkan penggunaan kendaraan listrik. Pihaknya pun menargetkan kendaraan listrik dapat digunakan di kawasan wisata serta dapat dilirik oleh anak-anak muda sebagai kendaraan utamanya.

Selain itu, Pemprov Bali kini juga menggencarkan rencana pembangunan kereta listrik. Koster mengaku bahwa saat ini tengah dalam proses feasibility study.

"Kereta listrik sedang proses dan FS (Feasibility Study). Ini juga sudah dari Menhub beberapa minggu yang lalu dan sedang diproses oleh tim dari Korea. Nantinya akan mencakup wilayah Bali selatan atau daerah yang macet, dari wilayah Badung ke Denpasar kemudian ke pusat," paparnya ketika ditemui acara Parade Konversi sepeda motor BBM ke listrik di Central parkir ITDC, Nusa Dua, beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta menuturkan, selain dalam tahap FS, pihaknya juga tengah memperhitungkan apakah nantinya kereta listrik ini dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakannya. Selain itu, Pemprov juga tengah mematangkan rencana terkait dana hingga pengadaan infrastruktur dan lain sebagainya, sehingga pada tahun 2023 sudah ada kepastian lebih lanjut khususnya dalam hal target finansial.

"Urgensi pembangunan ini karena situasi yang terjadi yang dimana kita tidak bisa lagi menambah infrastruktur jalan secara maksimal di daerah perkotaan di Bali. Jadi, mau tidak mau kita harus menggunakan sistem transportasi yang lain. Sekarang masyarakat tidak mau pindah, kalau transportasinya tidak handal. Apapun bentuk transportasinya harus lebih handal, tepat waktu karena kalau tidak, masyarakat akan memilih menggunakan kendaraan pribadi," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, dengan adanya kereta listrik tersebut dapat memberikan value lebih pada masyarakat Bali. Masyarakat sendiri, kata Samsi, sebenarnya dapat menentukan sendiri dalam menggunakan transportasi umum, terlebih pemerintah sendiri telah menyediakan fasilitas tersebut, mulai dari transportasi umum berbayar hingga gratis.

Ia menuturkan, nantinya kereta listrik tersebut rencananya akan memiliki jalur dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menuju ke area Seminyak, Badung.

"Kami juga punya loop dari Bandara ke Kota lewat Central Parkir. Kemudian ke Renon, Sanur, Benoa dan kembali ke Bandara. Jadi, ada satu loop lagi yang sedang di studi. Untuk saat ini, ada dua lintasan yang disiapkan dalam tahap awal tapi mungkin kami akan kerja di satu lintasan dulu. Ini akan dilihat perkembangannya dulu," jelasnya ketika ditemui detikBali pada Senin (5/9/2022) di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, Bali.

Ia mengaku, dari pantauannya selama ini, minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum belum benar-benar optimal. Menurutnya, pasca adanya kenaikan harga BBM yang diumumkan oleh pemerintah pada Sabtu (3/9/2022) lalu, dirinya berharap masyarakat dapat lebih melirik dalam menggunakan transportasi umum.

Untuk diketahui, adapun harga BBM jenis pertalite saat ini, yakni naik menjadi Rp 10.000 per liter yang dimana dari harga awal Rp 7.650 per liter. Kemudian, harga solar juga naik menjadi Rp 6.800 per liter yang dari awalnya Rp 5.150 per liter. Tak hanya itu saja, harga pertamax pun ikut naik menjadi Rp 14.500 per liter dari harga awal Rp 12.500 per liter.




(kws/kws)

Hide Ads