Kalender Bali 28 Agustus 2022: Tidak Baik Melakukan Pawiwahan

Kalender Bali 28 Agustus 2022: Tidak Baik Melakukan Pawiwahan

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 27 Agu 2022 04:10 WIB
Soma Wage Tambir atau Senin 1 Agustus 2022. Ala ayuning dewasa menurut penanggalan kalender Bali hari ini, di antaranya baik untuk pemujaan terhadap leluhur.
Redite Umanis Menail atau Minggu 28 Agustus 2022. Ala ayuning dewasa menurut kalender Bali hari ini, di antaranya tidak baik melakukan upacara pawiwahan. (Foto: Istimewa)
Bali -

Punapi gatra, Semeton? Dumogi rahayu sareng sami! Yuk simak ulasan kalender Bali Redite Umanis Menail atau Minggu 28 Agustus 2022.

Ala ayuning dewasa menurut penanggalan kalender Bali hari ini, di antaranya tidak baik melakukan upacara pawiwahan.

Seperti diketahui, sistem penanggalan kalender Bali ini merupakan salah satu produk peradaban yang eksistensinya tetap terjaga hingga kini. Selain memuat informasi terkait kalender masehi biasa, kalender Bali juga memuat sejumlah informasi tambahan yang tidak dijumpai pada kalender umumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalender Bali memuat ala ayuning dewasa, atau hari baik berdasarkan perhitungan khusus. Sebagian besar umat Hindu di Bali masih menjadikan ala ayuning dewasa sebagai pedoman kehidupan kesehariannya.

Perhitungan ala ayuning dewasa ini pun menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan adat dan ritual di masyarakat.

ADVERTISEMENT

Berikut ala ayuning dewasa atau hari baik pada Redite Umanis Menail atau Minggu 28 Agustus 2022 berdasarkan perhitungan kalender Bali sebagaimana dikutip dari kalenderbali.org:

Redite Umanis Menail atau Minggu 28 Agustus 2022

  • Catur Laba. Baik untuk bepergian menuju arah utara, upacara Manusa Yadnya, dan Pitra Yadnya. (Alahing dewasa 4).
  • Dadig Krana. Baik untuk menanam tebu, mentimun. Tidak baik untuk upacara atau yadnya, mengadakan pertemuan (rapat), berenggama. (Alahing dewasa 2).
  • Geni Rawana. Baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. Tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas, bercocok tanam. (Alahing dewasa 2).
  • Kala Brahma. Mengandung arti kepanasan atau kesakitan. (Alahing dewasa 3).
  • Kala Dangastra. Baik untuk membangun tembok pekarangan, membuat alat-alat penangkap ikan. Tidak baik untuk memulai pekerjaan penting, tidak baik melakukan upacara (gawe ayu). (Alahing dewasa 3).
  • Kala Mangap. Tidak baik untuk berbelanja, bila menggunakan hari ini akan berakibat boros. (Alahing dewasa 4).
  • Karna Sula. Tidak baik untuk melangsungkan perkawinan, mengambil/menangkap/membeli binatang peliharaan, mengadakan pertemuan/rapat, berbicara kepada orang lain. (Alahing dewasa 2).
  • Macekan Lanang. Baik untuk membuat taji, tumbak, keris, alat penangkap ikan. Tidak baik untuk upacara yadnya (Alahing dewasa 2).
  • Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
  • Rangda Tiga. Tidak baik melakukan upacara pawiwahan. (Alahing dewasa 3).
  • Sri Murti. Baik untuk mempersembahkan yadnya kepada Dewi Sri di lumbung. (Alahing dewasa 4).
  • Sri Tumpuk. Baik untuk mencari burung (mepikat). (Alahing dewasa 4).
  • Pararasan: Laku Pandita Sakti, Pancasuda: Sumur Sinaba, Ekajalaresi: Tininggalin Suka, Pratiti: Upadana




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads