Punapi gatra, Semeton? Dumogi rahayu sareng sami! Yuk simak ulasan kalender Bali Sukra Wage Uye atau Jumat 26 Agustus 2022.
Sebelum itu, perlu diketahui bahwa hari ini bertepatan dengan Tilem sasih Karo. Tilem merupakan salah satu rainan (hari suci) menurut keyakinan umat Hindu di Bali. Tilem dirayakan setiap malam ketika bulan mati atau bulan gelap (krsna paksa).
Sama seperti Purnama, perayaan Tilem bisa dilakukan dengan melakukan persembahyangan atau pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa di merajan masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ala ayuning dewasa menurut penanggalan kalender Bali hari ini, di antaranya baik untuk mengerjakan sawah.
Seperti diketahui, sistem penanggalan kalender Bali ini merupakan salah satu produk peradaban yang eksistensinya tetap terjaga hingga kini. Selain memuat informasi terkait kalender masehi biasa, kalender Bali juga memuat sejumlah informasi tambahan yang tidak dijumpai pada kalender umumnya.
Kalender Bali memuat ala ayuning dewasa, atau hari baik berdasarkan perhitungan khusus. Sebagian besar umat Hindu di Bali masih menjadikan ala ayuning dewasa sebagai pedoman kehidupan kesehariannya.
Perhitungan ala ayuning dewasa ini pun menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan adat dan ritual di masyarakat.
Berikut ala ayuning dewasa atau hari baik pada Sukra Wage Uye atau Jumat 26 Agustus 2022 berdasarkan perhitungan kalender Bali sebagaimana dikutip dari kalenderbali.org:
Sukra Wage Uye atau Jumat 26 Agustus 2022
- Kala Empas Munggah. Baik untuk membangun rumah. Tidak baik untuk memetik buah-buahan. (Alahing dewasa 4).
- Kala Jengking. Baik untuk mulai belajar menari, menabuh, membuat bubu, seser, jaring. Tidak baik untuk Manusa Yadnya, nikah, upacara potong rambut. (Alahing dewasa 4).
- Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan. (Alahing dewasa 3).
- Pamacekan. Baik untuk mengerjakan sawah/tegal, membuat tombak penangkap ikan. Tidak baik melaksanakan yadnya (Alahing dewasa 2).
- Pati Paten. Tidak baik untuk melakukan segala yadnya/kerja. (Alahing dewasa 2).
- Patra Limutan. Baik untuk memasang guna-guna. (Alahing dewasa 2).
- Purwanin Dina. Tidak baik sebagai dewasa ayu (Alahing dewasa 4).
- Tunut Masih. Baik untuk melas rare (bayi menetek), mulai mengajar/melatih ternak bekerja, membentuk perkumpulan (organisasi), memulai membuka sekolah atau perguruan, baik untuk nelusuk (mencocok hidung sapi atau kerbau) diisi tali pengikat. (Alahing dewasa 3).
- Pararasan: Laku Pandita Sakti, Pancasuda: Sumur Sinaba, Ekajalaresi: Luwih Bagia, Pratiti: Sadayatana
(iws/iws)