Vaksin Anti Rabies (VAR) merupakan pengadaan puskemas yang memiliki anggaran Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD), yang anggarannya mencukupi untuk membeli vaksin. "Kalau BLUD masih boleh digeser anggarannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Made Dwipayana saat dikonfirmasi detikBali, via telepon Kamis (19/5/2022).
Pemberian VAR masih selektif, tergantung gigitannya. Namun jika bisa menekan kasus gigitan, stok VAR yang ada di Jembrana saat ini hanya bisa sampai 2 bulan. .
Sehingga untuk mencukupi kebutuhan VAR di puskesmas yang belum bisa membeli VAR, akan mengambil dari puskesmas yang punya VAR lebih banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sepuluh puskesmas di Jembrana, tiga diantaranya belum memiliki anggaran BLUD untuk membeli VAR yaitu Puskemas II Pekutatan di Gumrih, Puskemas II Jembrana Desa Air Kuning, Puskesmas II Melaya Gilimanuk.
Kadiskes Dwipayana menambahkan, karena masih terbatas, pengadaan VAR dari puskesmas tersebut belum bisa dipastikan cukup sampai kapan. "Kalau kebutuhan, tergantung kasus gigitan. Karena satu gigitan 4 dosis. Kalau 390 sekitar 100 orang dari kasus gigitan positif rabies," jelas Dwipayana.
Padahal setiap bulan dari setiap kasus gigitan anjing rabies, satu anjing bisa menggigit hingga tiga orang. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, dalam satu bulan pernah sampai seratus orang digigit anjing rabies. "Rata rata 70 an orang per hari," ungkapnya.
Selain itu, karena zona merah sudah merata semua kecamatan di Jembrana jumlah VAR yang ada saat ini masih kurang. Agar stok var aman juga harus menyediakan anggaran cukup besar. Kalau rata-rata memerlukan 500 per bulan bisa aman.
Untuk prosedur penanganan gigitan anjing rabies, petugas medis membantu orang tua untuk membersihkan bekas gigitan. Paling tidak membutuhkan waktu 15 menit membasuh dengan air dan sabun pada area yang digigit anjing atau HPR lain.
Tetapi, lanjut Dwipayana, memang harus ada pendampingan atau pengawasan petugas sehingga betul-betul dilaksanakan dengan baik. Ke depan akan diperbaiki lagi pelayanan, baik di puskesmas maupun di rumah sakit.
(nor/nor)