
Pemkot Surabaya Ganti Biaya Transport Warga yang Urus Akta Kematian ke Kemendagri
Setelah meminta maaf lewat media, Kadispendukcapil Surabaya Agus Imam Sonhaji meminta maaf secara langsung kepada Yaidah. Agus juga mengganti biaya transportnya
Setelah meminta maaf lewat media, Kadispendukcapil Surabaya Agus Imam Sonhaji meminta maaf secara langsung kepada Yaidah. Agus juga mengganti biaya transportnya
Yaidah nekat berangkat ke Kemendagri untuk mengurus akta kematian anaknya, mengikuti arahan petugas. Namun, Dirjen Dukcapil Kemendagri punya cerita berbeda.
Seorang ibu warga Surabaya bernama Yaidah nekat seorang diri pergi ke Kemendagri. Tujuannya hanya satu, mendapatkan akta kematian anaknya.
Yaidah (51), warga Surabaya, nekat datang ke kantor Kemendagri di Jakarta untuk mengurus akta kematian. Ini penjelasan Dirjen Dukcapil Kemendagri.
Komisi II DPR menilai sulitnya warga Surabaya mengurus akta kematian itu penyakit lama dalam birokrasi. Dia meminta Kemendagri memperbaiki sistem birokrasi.
Dispendukcapil Surabaya meminta maaf kepada Yaidah. Ada kesalahpahaman yang terjadi yang membuat Yaidah harus menyelesaikan urusan akta kematian ke Kemendagri.
Perjuangan warga Surabaya, Yaidah, mengurus akta kematian anaknya ke Kemendagri berakhir happy ending. Ia akhirnya mendapatkan akta tersebut.
Yaidah (51) ke Kemendagri mengurus akta kematian anaknya karena merasa dipersulit saat mengurus di Dispendukcapil Surabaya. Apa alasan utamanya melakukan itu?
Warga Surabaya, Yaidah, terpaksa mengurus akta kematian anak ke Kemendagri karena dipersulit di Dispendukcapil. Di sana, ia kaget dengan fakta sebenarnya.
Seorang warga Surabaya, Yaidah, terpaksa harus mengurus akta kematian anaknya ke Kemendagri. Bagaimana ceritanya?