
Di Balik Cerita Buku Puisi 'Kau Berhasil Jadi Peluru'
Mendengar judul buku puisi Fitri Nganthi Wani 'Kau Berhasil Jadi Peluru', pecinta sastra pastinya bakal menebak dengan karya Wiji Thukul sebelumnya. Mengapa?
Mendengar judul buku puisi Fitri Nganthi Wani 'Kau Berhasil Jadi Peluru', pecinta sastra pastinya bakal menebak dengan karya Wiji Thukul sebelumnya. Mengapa?
Sukses diluncurkan di Yogyakarta dan Solo, Fitri Nganthi Wani putri dari penyair Wiji Thukul merilis karya terbaru. Bagaimana ceritanya?
Putri Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani, meluncurkan buku kumpulan puisi 'Kau Berhasil Jadi Peluru'. Bukunya berisikan 52 puisi yang ditulisnnya sejak 2010 silam.
Ibu dari aktivis di masa Orde Baru Wiji Thukul, Sayem Harjo Suwito wafat di Jakarta, Jumat (7/7). Jenazahnya dibawa ke Solo hari ini untuk dimakamkan.
Film 'Istirahatlah Kata-kata' dengan padat menggambarkan Wiji Thukul sebagai bapak, suami, penyair dan aktivis. Kelam, sunyi, penuh adegan simbolik.
Sementara polemik terus berlangsung di media sosial, berbagai acara nobar juga terus digelar untuk memperpanjang napas film Istirahatlah Kata-kata.
Dari polemik, tambah layar hingga acara baca puisi, film 'Istirahatlah Kata-kata' merebut perhatian publik untuk membicarakan kembali Wiji Thukul.
Film tentang penyair Wiji Thukul berjudul 'Istirahatlah Kata-kata' diputar serentak di 19 layar bioskop jaringan 21 mulai hari ini.
Keluarga penyair Wiji Thukul berharap Presiden Jokowi menonton film 'Istirahatlah Kata-kata' yang mengisahkan kehidupan Wiji Thukul.
Akhirnya, setelah ketidakpastian selama puluhan tahun, penyair dan aktivis Wiji Thukul berhasil 'ditemukan'.