
Luhut: Keputusan soal Perkembangan COVID-19 Seperti Operasi Militer
Luhut Pandjaitan memantau perkembangan COVID-19 seperti operasi militer. Pantauan terkini, ada virus Corona varian Delta Plus yang sudah sampai di Malaysia.
Luhut Pandjaitan memantau perkembangan COVID-19 seperti operasi militer. Pantauan terkini, ada virus Corona varian Delta Plus yang sudah sampai di Malaysia.
Kemenkes Malaysia melaporkan dua kasus pertama subvarian Delta AY.42. Diimpor dua siswa yang baru saja pulang dari Inggris.
Kasus pertama subvarian Delta Plus telah ditemukan di Singapura. Berikut fakta sementara terkait subvarian Delta Plus.
Varian 'Delta Plus' AY.4.2 yang ditemukan Singapura belum masuk RI. Namun, Kemenkes meminta masyarakat mewaspadai 23 jenis lain varian Delta di Indonesia.
Singapura baru saja mengonfirmasi temuan kasus impor COVID-19 pertama dengan subvarian Delta AY.4.2 atau varian Delta Plus. Ada potensi COVID-19 makin melonjak?
UKHSA menetapkan sub-varian Delta, AY.4.2, sebagai 'Varian Dalam Investigasi'. Hal ini menunjukkan bahwa varian tersebut lebih mudah menular dari varian Delta.
Ahli menyebut lonjakan kasus yang terjadi di Inggris harus menjadi pembelajaran penting untuk masyarakat Indonesia agar selalu waspada dan tidak boleh lengah.
Kasus Covid-19 di Inggris melonjak lagi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun buka suara terkait lonjakan kasus ini. Apa penyebabnya?
Varian 'Delta Plus' atau AY.4.2 memicu kekhawatiran lantaran disebut-sebut jadi biang rekor kematian COVID-19 Inggris baru-baru ini. Sudahkah ditemukan di RI?
Varian 'Delta Plus' AY.4.2 yang meningkat di Inggris belakangan teridentifikasi di Israel. Pasien pertama yang terinfeksi berusia 11 tahun.