
Malah Bikin Cemas Para Ilmuwan, Kenapa Delta Plus AY.4.2 Gejalanya Minimalis?
Subvarian Delta Plus atau AY.4.2 disebut menyebabkan gejala lebih minim dibanding varian Delta asli. Namun peneliti malah khawatir soal kabar tersebut, kenapa?
Subvarian Delta Plus atau AY.4.2 disebut menyebabkan gejala lebih minim dibanding varian Delta asli. Namun peneliti malah khawatir soal kabar tersebut, kenapa?
Indonesia sudah melewati gelombang kedua Covid-19. Namun, bayang-bayang gelombang ketiga terus menjadi perhatian. Kemenkes hingga epidemiolog menyoroti hal ini.
Varian Delta Plus AY.4.2 dikhawatirkan memicu gelombang baru COVID-19. Satgas COVID-19 IDI menyebut varian ini lebih menular dibanding varian delta original.
Varian Corona Delta Plus dengan kode AY.4.2 sudah muncul di Singapura dan Malaysia. Beberapa pakar khawatir mutasi ini berpengaruh pada lonjakan COVID-19.
Virus Corona AY.4.2 atau varian Delta Plus sudah dilaporkan oleh Singapura dan Malaysia. Bagaimana di Indonesia? Ini laporan kondisi terkini dari Kemenkes.
Corona 'Delta Plus' AY.4.2 menyerang 42 negara, termasuk Singapura dan Malaysia. Kemenkes wanti-wanti kemunculan varian ini tanpa dibawa pelaku perjalanan.
Data pelacakan menunjukkan lebih dari 32 ribu kasus virus Corona (COVID-19) varian AY.4.2 atau Delta Plus kini terdeteksi di seluruh dunia.
Kementerian Kesehatan Malaysia telah mengkonfirmasi penemuan dua kasus pertama subvarian COVID-19 Delta AY.4.2 di negara tersebut.
Di tengah terdeteksinya varian Delta Plus AY.4.2, data Singapura menyatakan nyaris 99 persen kasus baru Corona dalam sebulan terakhir memiliki gejala ringan.
Kerap berubahnya aturan soal tes PCR sebagai syarat perjalanan banyak disorot. Pemerintah saat ini membuka kemungkinan diterapkannya lagi syarat tes PCR.