
Hotspot di Sumsel Terpantau 2.424 Titik dan 9 Daerah Rawan Karhutla
Jumlah hotspot di Sumatera Selatan mencapai 2.424 titik hingga 22 Juli 2025. Peningkatan signifikan terjadi menjelang musim kemarau, perlu diwaspadai.
Jumlah hotspot di Sumatera Selatan mencapai 2.424 titik hingga 22 Juli 2025. Peningkatan signifikan terjadi menjelang musim kemarau, perlu diwaspadai.
Hotspot di Sumatera Selatan mencapai 898 titik pada Juli 2025, tertinggi sejak 2015. Empat daerah penyumbang hotspot Muba, Muratara, Muara Enim, dan Musi Rawas.
BMKG Jambi melaporkan peningkatan hotspot menjadi 35 titik pada Juli 2025, terutama di Tanjung Jabung Barat. Masyarakat diimbau tidak membakar lahan.
Titik panas atau hotspot di Riau meningkat drastis saat akhir pekan. Hari ini, tercatat ada 589 titik dan tersebar di semua kabupaten/kota.
Kenaikan hotspot pada Mei itu seiring dengan masuknya musim kemarau di Sumsel. Diprediksi kemarau tahun ini akan terjadi hingga November mendatang.
Muara Enim meningkatkan status siaga darurat bencana asap akibat karhutla, sebagai antisipasi dini menghadapi musim kemarau tahun ini.
Hotspot yang terdeteksi di Sumsel mulai alami kenaikan pada Mei (108 titik). Juni kembali naik, terhitung 1-20 Juni angkanya sudah 113 titik
Hotspot di Sumsel saat ini melampaui jumlah titik panas sepanjang 2022 yang hanya 2.364 titik dan 2021 sebanyak 2.794 titik.
BPBD Sumsel mencatat dari awal tahun hingga kini tercatat sudah ada 1.153 hotspot di wilayah tersebut.
Ratusan hotspot atau titik panas terpantau di Sumatera hari ini. Dari jumlah itu, Bangka Belitung tercatat paling banyak disusul Sumatera Selatan dan Riau.