
Tanah Retak di Purabaya Sukabumi, 22 Warga Terpaksa Mengungsi
Bencana retakan tanah kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebanyak 22 jiwa terpaksa mengungsi.
Bencana retakan tanah kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebanyak 22 jiwa terpaksa mengungsi.
Sebanyak 4 kios di Pasar Parungkuda, Sukabumi alami ambruk akibat longsor pada Minggu (20/12) pagi. Ada 9 kios alami retakan, condong ke arah sungai.
Lahan pertanian di Dusun Jetis Kidul RT 2 RW 2, Desa Bero, Manyaran, Wonogiri amblas sedalam 16 meter. Selain itu terjadi rekahan tanah hingga sepanjang 200 m.
Lebar tanah bergerak di rumah warga mulanya hanya sekitar 1-2 cm saja. Namun, lama kelamaan lebarnya mencapai 15 meter, sementara panjangnya mencapai 100 meter.
Warga harus rela meninggalkan kediaman yang sudah ditempati selama bertahun-tahun.
Alasannya karena sewaktu-waktu gedung itu bisa roboh akibat kondisi tanah yang labil.
Masyarakat saat ini ketakutan menempati rumah. Warga minta Pemkab Lebak merelokasi mereka karena pergeseran tanah terus terjadi.
Ratusan warga di lingkungan Sama, Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, beramai-ramai meninggalkan kampung halaman.
Untuk antisipasi agar tidak ada pergerakan tanah, penyelidik bumi mengimbau warga tidak menggenangkan air di tanah.
Ratusan warga Pacitan diungsikan. Itu setelah kawasan di Dusun Tegal, Desa Manguharjo, Kecamatan Arjosari, terjadi retakan tanah yang muncul tengah malam.