Pergerakan Tanah di Patakaharja Ciamis, 6 Rumah Warga Terancam

Pergerakan Tanah di Patakaharja Ciamis, 6 Rumah Warga Terancam

Dadang Hermansyah - detikJabar
Sabtu, 25 Jan 2025 13:44 WIB
Pergerakan tanah di Ciamis
Pergerakan tanah di Ciamis (Foto: Istimewa).
Ciamis -

Pergerakan tanah terjadi di Dusun Kowari, Desa Patakaharja, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Retakan-retakan tanah mulai terlihat pada Kamis (23/1/2025) malam dan kini semakin meluas. Ada 6 rumah warga yang terancam dan berdampak pada area persawahan hingga kolam ikan.

Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani membenarkan, adanya pergerakan tanah tersebut. Penyebabnya diduga dipicu curah hujan tinggi, topografi dengan lereng curam dan juga struktur tanah yang labil.

"Salah satu faktornya diduga adanya lahan basah (pesawahan) di atas lereng turut memperparah situasi pergerakan tanah," ungkapnya, Sabtu (25/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ani mengatakan, BPBD Ciamis telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan asesmen dan menyalurkan bantuan logistik. Menurutnya, ada 6 rumah warga yang terancam akibat pergerakan tanah tersebut.

Enam rumah warga yang terancam itu milik Carwita (1 KK, 4 jiwa), Kosasih (1 KK, 3 jiwa), Ismail (1 KK, 3 jiwa), Abdulloh (1 KK, 3 jiwa), Suryadi (1 KK, 3 jiwa), dan Dudung (1 KK, 2 jiwa).

ADVERTISEMENT

"Selain mengancam 6 rumah juga membuat akses jalan lingkungan terputus, merusak area persawahan, kolam ikan dan juga kandang ternak," ucapnya.

BPBD Ciamis segera berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan melakukan tindakan cepat. Melakukan kaji cepat di lokasi kejadian dan mendistribusikan logistik darurat, termasuk karung, terpal, dan sembako. Untuk langkah antisipasi, rumah kepala dusun telah disiapkan sebagai tempat evakuasi sementara.

"Belum ada yang mengungsi. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan bersiap mengungsi jika hujan deras kembali mengguyur," jelasnya.

Menurut Ani, masyarakat setempat juga bergotong royong memadatkan retakan tanah untuk mencegah perluasan pergerakan. Selain itu, lahan basah yang menjadi salah satu penyebab pergerakan tanah mulai dikeringkan.

BPBD Ciamis terus memantau perkembangan pergerakan tanah di lapangan dan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap kemungkinan pergerakan tanah susulan.

Sementara itu, Kepala Desa Patakaharja Mochamad Dahlan membenarkan ada 6 rumah warga Dusun Kowari yang terancam akibat pergerakan tanah tersebut. Menurut Dahlan, warga telah bergotong royong menutup retakan-retakan tanah.

"Pergerakan tanah cukup luas. Warga sudah gerakan menutup retakan tanah. Ini pernah terjadi 12 tahun kebelakang. Saat ini kami dari Pemerintah Desa Patakaharja telah mengajukan untuk kajian geologi," jelasnya.




(mso/mso)


Hide Ads