Awas! Ada Patahan di Tengah Jalan Tanjakan Trangkil Semarang

Awas! Ada Patahan di Tengah Jalan Tanjakan Trangkil Semarang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 20 Apr 2025 20:29 WIB
Patahan di Jalan Trangkil, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Minggu (20/4/2025).
Patahan di Jalan Trangkil, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Minggu (20/4/2025). Foto: dok. Instagram @seputarsemarang
Semarang -

Patahan tajam yang muncul tiba-tiba di tanjakan Trangkil, wilayah Gunungpati, Kota Semarang, membuat warga resah. Patahan itu viral di media sosial lantaran tak diperbaiki hingga sekitar sepekan.

Video patahan di Trangkil itu diunggah akun @portalsemarang. Tampak patahan itu membuat pengendara harus pelan-pelan agar tetap aman.

"Jendulan di trangkil masih menunggu pengerjaannya sementara diberikan tanda cone, bagi pengendara yang melintas diharapkan berhati-hati," tulis akun tersebut dilihat detikJateng, Minggu (20/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Patahan di Trangkil yang membuat pengendara harus berjalan pelan itu juga kerap membuat macet. Tampak dari video yang diunggah di Instagram itu, mobil dan motor harus jalan pelan.

Salah satu pengendara asal Gunungpati, Mawar (30), menceritakan pengalamannya setiap melintasi jalan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Rasanya itu kaget aja. Dari bawah kecepatan cuma 40-50 karena nanjak. Tahu-tahu terbang, beneran terbang yang 'wus' gitu terus 'mak jeglok'. Bukan kayak lewat polisi tidur," kata Mawar kepada detikJateng, Minggu (20/4).

Menurut Mawar, kondisi lebih terasa jika datang dari arah bawah. Sementara dari atas memang masih harus waspada, tapi tidak separah arah sebaliknya.

"Yang bawah itu parah, mobil pasti nyangkut bawahnya, motor bisa oleng kalau enggak tahu di situ ada patahan. Harus ada contraflow juga," jelasnya.

Ia juga sempat menghubungi kenalannya di Dinas PU Provinsi, tapi dijelaskan bahwa ruas jalan tersebut merupakan kewenangan Pemkot Semarang. Akhirnya, Mawar turut mengunggah kondisi jalan ke media sosial agar segera mendapat perhatian.

"Salah satu alasannya aku posting ke IG ya biar cepat ditangani. Maksudnya pemerintah kota ayo dong, jangan nunggu ada korban dulu baru dibenerin," katanya.

"Minimal ditempatkan petugas atau apa karena di video itu kan harus contraflow, karena senekuk itu. Bahaya apalagi kalau terbang, motor kadang oleng kalau nggak tahu," jelasnya.

Sementara itu, pengendara lainnya, Putri (29) mengatakan, keresahan ini sudah dirasakannya sejak seminggu yang lalu.

"Sebelumnya itu biasa aja, cuma memang ada retakan, kalau ini udah patah. Tapi nggak dibenerin juga," jelasnya.

Ia pun berharap pemerintah bisa segera menangani hal tersebut. Terlebih, jalur tersebut menjadi jalur utama yang kerap dilewati pengendara.

"Semoga bisa cepat dibenerin, capek juga lewat sini harus pelan, kalau nggak nanti terbang. Kalau pas buru-buru gimana dong?" ujarnya.

Ia menduga, meningkatnya lalu lintas kendaraan berat terkait pengembangan perumahan di sekitar lokasi, membuat tekanan terhadap struktur jalan kawasan Trangkil yang dikenal memiliki kontur tanah labil semakin besar.

Konfirmasi Pemkot Semarang

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Suwarto, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah mengidentifikasi lokasi tersebut sebagai jalur patahan.

"Sudah ada rencana perbaikan, mudah-mudahan RAB dan gambar segera selesai biar bisa segera diperbaiki," kata Suwarto saat dihubungi detikJateng.

Ia mengatakan, jalur tersebut merupakan jalur patahan sehingga terjadi patahan yang cukup tajam. Nantinya, Pemkot Semarang akan memperbaiki jalan tersebut menjadi seperti sebelumnya.

"Itu masuk jalur patahan, minggu depan sudah mulai diperbaiki. Nanti akan baik lagi seperti semula," jelasnya.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng di Gradhika Bhakti Praja, Kecamatan Semarang Selatan, Minggu (20/4/2025).Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng di Gradhika Bhakti Praja, Kecamatan Semarang Selatan, Minggu (20/4/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Sementara itu, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyebut perlunya pendekatan teknologi dalam menangani area seperti Trangkil yang berada di jalur patahan dan rawan tanah gerak.

"Harus ada teknologi yang bagus, kalau nggak tanah di sekitar situ tidak bisa dimanfaatkan," kata Agustina kepada detikJateng.

"Kita koordinasikan dulu dengan Bappeda terutama, untuk bisa melihat, mengkaji, kira-kira teknologi apa yang harus diterapkan supaya kalau geser, tanah kanan kirinya tidak terpengaruh," lanjutnya.

Ia juga mengimbau agar pengguna jalan, terutama pengendara motor, sementara waktu menghindari rute tersebut.

"Menurut saya dihindarilah lewat jalur itu. Terutama bagi sepeda motor. Kalau mobil mungkin masih bisa alon-alon," imbaunya.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads