
Suasana Sekolah yang Tutup di Jepang Imbas Resesi Seks
Aoi Hosho & Eita Sato menjadi satu-satunya lulusan SMP Yumoto dan juga lulusan terakhir di sekolah tersebut. Banyak sekolah ditutup di Jepang imbas resesi seks
Aoi Hosho & Eita Sato menjadi satu-satunya lulusan SMP Yumoto dan juga lulusan terakhir di sekolah tersebut. Banyak sekolah ditutup di Jepang imbas resesi seks
Perusahaan travel online terbesar di China, Trip.com mengucurkan dana sebesar US$138 juta atau setara Rp 2,07 triliun agar karyawan mereka mau punya anak.
Resesi seks di China sudah pada tahap mengkhawatirkan. Sebuah perusahaan travel di China sampai mengucurkan dana Rp 2 Triliun biar karyawan mereka bikin anak.
Akibatnya banyak sekolah kekurangan murid baru setiap tahunnya. Bahkan sebanyak 450 sekolah negeri rata-rata ditutup setiap tahun.
Remaja di Jepang terancam musnah pada 2030-an. Hal tersebut karena tingkat kelahiran di Jepang mengalami penurunan selama tujuh tahun berturut-turut.
Di tengah situasi Jepang kini dihantam krisis populasi imbas banyak warga ogah punya anak, kota Nagi justru mencatat angka kelahiran yang tinggi. Apa pemicunya?
Jepang tengah menghadapi permasalahan krisis angka kelahiran. Namun, kota Nagi justru menunjukkan hal sebaliknya. Warganya tidak takut punya banyak anak.
Siapa yang tak tahu, orang Jepang punya harapan hidup yang tinggi. Sudah masuk resesi seks, masyarakat negeri ini pun menua bersama.
Krisis populasi di Korea Selatan makin ngeri. Banyak klinik anak berakhir tutup lantaran angka kelahiran tercatat terus menurun.
Jumlah populasi di Indonesia disebut bakal menurun berdasarkan penilaian Hasil proyeksi Penduduk Indonesia 2020-2050. Apa sih pemicunya? Begini sorotannya.