
4 Fakta 'Resesi Seks' di China, Penurunan Kelahiran Terendah Sepanjang Sejarah
China tengah mengalami 'resesi seks'. Ini dikarenakan bahwa kelahiran di China turun ke tingkat terendah sejak tahun 1960-an.
China tengah mengalami 'resesi seks'. Ini dikarenakan bahwa kelahiran di China turun ke tingkat terendah sejak tahun 1960-an.
Penurunan tingkat kelahiran membuat pemerintah China mengakhiri kebijakan dua anak cukup. China telah membolehkan pasangan suami istri punya hingga tiga anak.
Selain kasus COVID-19, Singapura juga 'dihantui' resesi seks. Tingkat pernikahan dan kelahiran di negara itu sangat rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Singapura mencatat angka pernikahan terendah sejak 1986 sehingga disebut alami "resesi seks". Pemerintah setempat menyebut hal ini terjadi akibat pandemi.
'Resesi seks' merujuk pada rendahnya kemauan warga untuk menikah sehingga angka kelahiran menurun. Berikut 4 negara di Asia yang dilaporkan mengalami hal ini.
'Resesi seks' yang terjadi di Singapura memicu angka kelahiran warga di sana menurun disebabkan pandemi. Bagaimana di Indonesia? Ini kata BKKBN.
Terjadi penurunan angka kelahiran yang signifikan di China. Banyak pria sulit dapat istri karena gap gender, sementara wanita tidak ingin punya keturunan.
Singapura dilaporkan tengah mengalami 'resesi seks' yang membuat angka kelahiran menjadi rendah. Berikut 5 faktanya yang perlu diketahui.
Warna negara Singapura disebut mengalami 'resesi seks'. Ini dilihat dari rendahnya angka perkawinan di negara tersebut, terlebih di tengah pandemi Corona.