
Diduga Kelelahan, Petugas KPPS di Makassar Meninggal
Seorang anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara atau KPPS di Makassar, Sulawesi Selatan meninggal dunia karena kelelahan setelah penghitungan suara.
Seorang anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara atau KPPS di Makassar, Sulawesi Selatan meninggal dunia karena kelelahan setelah penghitungan suara.
Pemilu 2019 telah usai. Tapi pesta demokrasi serentak itu tak kan pernah dilupakan pasangan muda ini. Bahkan mungkin sepanjang hidupnya.
Beban kerja petugas Kelompok Penyelengggara Pemungutan Suara (KPPS) dinilai tidak rasional sehingga banyak petugas KPPS yang jatuh sakit bahkan meninggal dunia.
"Pemberian santunan bagi penyelenggara pemilu di badan ad hoc KPU (PPK, PPS dan KPPS) yang meninggal atau sakit prinsipnya sudah disetujui," kata Arif.
Jemang merupakan petugas KPPS asal Desa Puppuring, Kecamatan Alu, Polewali Mandar. Dia menjalani perawatan di RSUD sejak Selasa (23/4) malam.
KPU RI menyerukan kepada KPU daerah untuk melakukan salat gaib. Salat gaib dimaksudkan sebagai bentuk belasungkawa KPU untuk petugas KPPS yang meninggal.
"Jadi kalau meninggal kita ancar-ancar (santunan) Rp 36 juta," kata Sekjen KPU Arif Rahman Hakim.
Tercatat sebanyak 25 orang petugas Pemilu meninggal dunia rata-rata karena kelelahan. Karenanya, kini KPU minta ada petugas medis yang siaga di tiap PPK.
Hingga kini tercatat tujuh petugas KPPS di Kabupaten Cianjur meninggal dunia. Mereka kelelahan usai kerja ekstra mengawal pelaksanaan Pemilu 2019.
KPU Sumsel merilis data petugas PPS yang meninggal dunia saat dan setelah bertugas. Terbaru, seorang petugas PPS di Musi Banyuasin tewas ditabrak babi.