
Pesilat Anak di Banyuwangi Tewas, Keluarga Tuntut Keadilan
Keluarga murid perguruan silat yang meninggal saat mengikuti ujian kenaikan sabuk di Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi menuntut keadilan.
Keluarga murid perguruan silat yang meninggal saat mengikuti ujian kenaikan sabuk di Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi menuntut keadilan.
AR (14), murid perguruan silat di Tegalsari, Banyuwangi tewas saat ujian kenaikan tingkat. Pelaku diduga seniornya yang masih di bawah umur.
IPSI Banyuwangi belum menerima laporan resmi terkait meninggalnya pesilat yang tewas karena ditendang oleh pelatih. IPSI prihatin dengan insiden tersebut.
Polisi mengungkapkan alasan pelatih yang menendang pesilat di Banyuwangi hingga tewas. Tendangan diberikan karena pesilat tak cakap memeragakan jurus.
Polisi menetapkan tersangka dan menahan pelatih silat yang menendang muridnya hingga tewas. Begini kronologi kejadian itu berdasarkan penyelidikan polisi.
Polisi menetapkan pelatih yang menendang pesilat di Banyuwangi hingga tewas saat latihan. Status tersangka keluar setelah polisi melakukan gelar perkara.
Tragis! Seorang pesilat di Banyuwangi tewas saat berlatih. Korban diduga meninggal dunia karena ditendang pelatihnya.
Polisi akhirnya mengamankan RS (18) pelatih sekaligus penendang pesilat Banyuwangi hingga tewas. Sejumlah saksi juga telah diperiksa untuk penyelidikan.
Keluarga pesilat yang tewas diduga karena ditendang pelatihnya akan menempuh jalur hukum. Ayah korban tak terima anak tunggalnya itu meninggal secara tak wajar.
Jenazah pesilat yang tewas ditendang pelatihnya di Banywuangi diautopsi. Keluarga berharap ada titik terang terkait penyebab kematiannya.