
Kisah Kasiadi-Puriyanti, Penjual Koran dan Pedagang Gorengan Naik Haji
Pasangan Kasiadi dan Puriyanti dari Pasuruan, penjual koran dan gorengan, berhasil menabung untuk ibadah haji setelah 13 tahun berjuang.
Pasangan Kasiadi dan Puriyanti dari Pasuruan, penjual koran dan gorengan, berhasil menabung untuk ibadah haji setelah 13 tahun berjuang.
Mamat, seorang penjual koran itu telah menjalani rutinitas berjualan di sekitar masjid setiap pelaksanaan salat Id selama 10 tahun terakhir.
Inilah kisah Wulan, gadis asal Surabaya yang harus bekerja keras sejak masih SD. Dari berjualan koran hingga menjadi sales dilakoninya. Kini ia cicil rumah.
Industri berita saat ini sangat bergantung pada konten digital dan teknologi. Para penjual koran menghadapi kesulitan dan terpaksa beralih mata pencaharian.
Keterbatasan fisik tak mengendurkan semangat Santo (36) untuk mencari nafkah. Ia tetap semangat berjualan koran meski dengan satu kaki.
Guru Besar Universitas Diponegoro, Prof. Sri Suwitri menilai aktivitas penjualan koran di lampu merah Kota Semarang berpotensi bahayakan kedua belah pihak.
Wilem Jesen Pitoi, penjual koran yang curhat, mengaku kapok berutang pada rentenir. Hidupnya serasa bencana gara-gara itu.
Wilem Jesen Pitoi tidak lagi menyelipkan curhatan di koran yang dijualnya. Wilem berhenti karena ada dermawan yang melunasi utangnya.
Seseorang datang ke rumah Wilem Jesen Pitoi, penjual koran yang curhat melalui secarik kertas. Orang tersebut berjanji hendak melunasi semua utangnya
Kelurahan Pakis mendatangi kos Wilem Jesen Pitoi . Pihak kelurahan mendata sekaligus membantu masalah yang sedang dihadapi penjual koran itu