
Bripda HS Pembunuh Sopir Taksi di Depok Ternyata Punya Utang Rp 900 Juta
Seorang sopir taksi online dibunuh di Cimanggis, Depok, oleh oknum anggota Densus 88 Antiteror Polri, Bripda HS. Ternyata Bripda HS mempunyai utang Rp 900 juta.
Seorang sopir taksi online dibunuh di Cimanggis, Depok, oleh oknum anggota Densus 88 Antiteror Polri, Bripda HS. Ternyata Bripda HS mempunyai utang Rp 900 juta.
CCTV merekam detik-detik sopir taksi online sebelum dibunuh anggota Densus 88, Bripda HS. Mobil melintas di perumahan cukup kencang.
Pihak keluarga Sony Rizal Tahitoe mendesak polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan oleh anggota Densus 88 Bripda HS. Ini agar kasus itu terang benderang
Bripda HS, pembunuh sopir taksi online di Depok ternyata polisi bermasalah. Dia bahkan melakukan pembunuhan belum lama setelah keluar dari tahanan khusus.
Keluarga Sony Rizal Taihitoe, korban pembunuhan di Depok memprotes polisi lantaran tidak mengabari penangkapan Bripda HS, pelaku pembunuhan Sony.
Keluarga Sony Rizal Tahitoe (59) memprotes polisi karena tak mengabari penangkapan Bripda HS, anggota Densus 88 Antiteror pelaku pembunuhan. Apa kata polisi?
Bripda HS ternyata anggota polisi yang bermasalah. Pembunuhan terhadap sopir taksi online dilakukannya tak lama setelah dipatsus atas sidang kode etik.
Bripda HS ditangkap sejak hari pertama dia melakukan pembunuhan. Keluarga korban protes tak diberi tahu sejak awal.
Bripda HS, tersangka pembunuhan sopir taksi online, sudah disidang etik. Dia saat ini dalam proses pemberhentian tidak dengan hormat sebagai anggota Densus 88.
Anggota Densus 88, Bripda HS, ditangkap atas pembunuhan sopir taksi online di Depok. HS ditangkap langsung oleh Densus 88.