
Laporan BPOM soal Efek Samping Penyuntikan Vaksin Corona
Dalam rapat DPR RI, BPOM memberikan laporan terkait efek samping penyuntikan vaksin Corona pada hari Rabu (13/1) lalu. Berikut hasil laporannya...
Dalam rapat DPR RI, BPOM memberikan laporan terkait efek samping penyuntikan vaksin Corona pada hari Rabu (13/1) lalu. Berikut hasil laporannya...
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan vaksin COVID-19 menimbulkan kekebalan atau imunogenitas terhadap virus Corona hingga 23 kali lipat.
BPOM akan menghentikan sementara proses vaksinasi COVID-19 jika ditemukan adanya efek samping. Meski begitu, BPOM belum menemukan adanya indikasi buruk.
dr Tirta sudah lakukan vaksinasi Corona (14/1). Ia sangat siap dan tidak ragu saat akan divaksin karena vaksin Sinovac sudah terjamin uji klinisnya oleh BPOM.
Kepala Badan POM (BPOM) Dr Penny K Lukito mengikuti vaksinasi perdana di Istana Negara, Rabu (13/1). Penny bercerita pengalamannya divaksin COVID-19.
Kepala BPOM Penny K Lukito ikut disuntik vaksin Corona pertama. Penyuntikan dilakukan di ruangan tertutup karena dirinya berhijab.
Satgas COVID-19 memastikan, warga yang pernah terpapar virus Corona untuk sementara tidak divaksin dulu.
BPOM telah memberikan izin edar EUA terhadap vaksin COVID-19 Sinovac. Dengan adanya izin ini masyarakat diharapkan tidak lagi khawatir.
BPOM memberikan izin edar EUA vaksin COVID-19 Sinovac. Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, mewanti-wanti jangan ada penyimpangan dalam proses vaksinasi.
Data interim uji klinis menunjukkan efikasi vaksin ini ada di angka 65,3% yang artinya melebihi standar WHO. Berikut rangkumannya.