
Wujud Toleransi Agama di Bali: Pecalang Menjaga Salat Tarawih di Denpasar
Bali masih menjunjung tinggi toleransi umat beragama. Wujud nyata toleransi itu terlihat saat pecalang menjaga keamanan salat Tarawih umat Muslim di Denpasar.
Bali masih menjunjung tinggi toleransi umat beragama. Wujud nyata toleransi itu terlihat saat pecalang menjaga keamanan salat Tarawih umat Muslim di Denpasar.
Pecalang dari Banjar Pagan Kaja, Desa Sumerta Kauh, bertugas menjaga keamanan salat tarawih di Masjid At-Taqwa Polda Bali selama bulan Ramadan.
Pecalang di Bali menjaga keamanan salat tarawih di Masjid At-Taqwa selama Ramadan. Ini wujud toleransi dan silaturahmi antarumat beragama.
Desa adat di Denpasar, Bali, memperketat pengawasan warga pendatang untuk mencegah keonaran. Pendataan dilakukan untuk menjaga ketertiban umum.
Turis wanita berambut pirang viral lantaran ngamuk-ngamuk saat ditegur pecalang. Rupanya, dia mau masuk ke area suci di Pura Besakih.
Pecalang akan dikerahkan untuk membantu TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.
Dua turis asing tak terima saat pecalang menegur mereka karena suara musik yang kencang. Mereka pun memukul pecalang dengan tongkat besi.
Polsek Kuta menangkap dua turis asing Aabed Attia (27) dan Zeyad Ahmed Attia (30) terkait penganiayaan pecalang I Made Suarsadana karena tak terima ditegur.
Dua turis Amerika Serikat, Aabed Attia dan Zeyad Ahmed Attia, ditangkap oleh Polsek Kuta gegara menganiaya pecalang, I Made Suarsadana, pada Senin (22/4/2024).
Salat Idulfitri yang dilakukan umat Muslim di Bali berlangsung dengan khusyuk. Semua itu tak lepas dari peran pecalang yang dengan tulus menjaga momen itu.