
Karakteristik Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tengah menjadi perhatian. Lalu, seperti apa karakteristik subvarian ini dan perbedaannya dengan lainnya? Saksikan video berikut.
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tengah menjadi perhatian. Lalu, seperti apa karakteristik subvarian ini dan perbedaannya dengan lainnya? Saksikan video berikut.
WHO belum secara gamblang melaporkan situasi terkini peningkatan subvarian Covid-19 BA.4 dan BA.5. Hal itu disebabkan dari terbatasnya data yang jadi tantangan.
Kementerian Kesehatan kembali melaporkan penambahan kasus Omicron BA.4 dan BA.5, total kasus kini 57. DKI Jakarta menjadi provinsi penyumbang kasus terbanyak.
Kementerian Kesehatan RI kembali mengidentifikasi penambahan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Total kasus di Indonesia saat ini 57.
Indonesia telah mendeteksi 20 kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Pakar Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan penjelasan dan cara pencegahannya.
Kemunculan varian baru Omicron kembali menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Pakar UGM angkat bicara akan hal ini.
Menteri Kesehatan hingga epidemiolog memberikan wanti-wanti kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Berikut tiga hal yang harus diwaspadai...
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti puncak subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bisa mencapai 20 ribu kasus per hari.
Hingga saat ini kasus harian COVID-19 di Jawa Tengah masih relatif landai. Data yang ada belum menunjukkan adanya lonjakan.
Pemprov Jabar mengambil langkah untuk menghadapi COVID-10 Omicron subvarian baru.