
Bukan Lagi Anosmia, Studi Ini Ungkap Gejala Terbanyak Pasien Omicron
Studi terbaru menyatakan di gelombang Omicron saat ini, gejala anosmia pada pasien menurun drastis. Sakit tenggorokan menjadi gejala terbanyak saat ini.
Studi terbaru menyatakan di gelombang Omicron saat ini, gejala anosmia pada pasien menurun drastis. Sakit tenggorokan menjadi gejala terbanyak saat ini.
Belum selesai dengan Omicron BA.4 dan BA.5, kini muncul lagi subvarian baru Omicron 'Centaurus' atau BA.2.75. Subvarian ini diketahui sudah masuk ke Indonesia.
Kemenkes mengumumkan Indonesia mencatat 3 kasus subvarian BA.2.75 yaitu 1 WNA di Bali dan 2 kasus lokal di Jakarta. Ini gejala yang dialami 2 pasien lokal.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala Long COVID yang dialami penyintas punya durasi yang berbeda. Ini daftar gejala umum Long COVID.
Kemenkes RI mengakui adanya penurunan usaha tracing COVID-19 di beberapa daerah. Disarankan lapor jika ada gejala agar bisa tes gratis di Puskesmas.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan Indonesia masih berada di level 1 standar WHO. Tetapi, DKI Jakarta sudah di level 3 dan Banten di level 2.
Muncul lagi subvarian Omicron baru yakni BA.2.75. Subvarian ini pertama kali ditemukan di India dan saat ini sudah masuk ke Indonesia.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan persentase kematian individu yang sudah booster sangat rendah. Kegiatan masyarakat akan wajib booster.
Adanya subvarian Omicron BA,4-BA.5, membuat kasus COVID-19 di sejumlah negara, termasuk RI naik lagi. Menkes ungkap kapan puncak Omicron BA.4-BA.5.
Meski mengalami peningkatan kasus harian, RI masih berada di level 1 transmisi COVID-19 versi WHO. Khusus DKI sudah masuk level 3, dan Banten ada di level 2.